News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Kota Eger Dan Peninggalan Sejarah Ottoman di Hungaria

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kota Eger

TRIBUNNEWS.COM, EGER - Jejak Kerajaan Turki Ustmaniyah selain terdapat di kota Pecs juga ditemukan di kota Eger, Hungaria.

Pada saat Sultan Sulaiman sebagai Raja Ottoman ke 10 pada masa berkuasa tahun 1520 sampai 1566 setengah negara Hungaria dikuasainya.

Kota Eger yaitu kota ke-6 terbesar di Hungaria dari sudut jumlah penduduk dan kota terbesar kedua dibagian utara. 

Baca: Tanggapi Cuitan Fahri Hamzah yang Sebut Beda Kelas dengan Ahok, Jubir PSI: Anda Berisik Tanpa Isi

Eger yang memiliki luas 92,2 km2. Kota Eger bisa dicapai sepanjang 110 km dari Ibukota Budapest dan saya temukan beberapa peninggalan masa pendudukan Ottoman di sana selama 91 tahun.

Minaret Eger  

Selama pendudukan Ottoman di kota Eger, hanya 3 peninggalan sejarah yang selamat dan masih ada sampai sekarang setelah berakhirnya pendudukan tentara Turki  pada tahun 1687 yang dikalahkan oleh Austrian Imperial Army.

Pendudukan  Ottoman di Eger selama 91 tahun disibukkan  dengan pembangunan minaret-minaret, tempat pemandian dan merubah gereja-gereja menjadi masjid.  

Minaret yang tersisa inilah yang menjadi penanda kehadiran Kerajaan Ottoman (Utsmaniyah).

Minaret  dibangun  pada abad 17 dengan ketinggian menaranya 40 meter terbuat dari bahan batu pasir merah (red sandstone) dan memiliki 97 tangga balcon. 

Baca: Soekarwo Dilantik Jadi Ketua Umum APPSI

Dari atas melalui tangga sempit yang melingkar dapat melihat pemandangan indah pusat kota Eger.

Dahulu disekitar Minaret pernah terdapat bangunan tempat ibadah yang setelah pasca pendudukan dimusnahkan oleh pihak penguasa Eger (1841), dan Minaret tetap dipertahankan sampai sekarang dari perkiraan 17 minaret yang pernah ada di Eger. Hanya terdapat 3 minaret yang masih tersisa di Hungaria, yaitu di kota Pecs, Erd dan Eger.

Minaret didesain dengan dinding 14 sudut menggunakan bahan red sandstone yang kekuatannya telah diuji dan dibuktikan ketika penduduk kota Eger pada abad ke 19 pernah mencoba merubuhkan Minaret untuk dibangun rumah sakit (Mary Hospital) namun tidak berhasil.

Minaret sekarang merupakan simbol kerukunan dan hubungan baik antara Hongaria-Turki dan di puncak Minaret bahkan terpancang simbol bulan bintang bersebelahan dengan salib.  Pada bulan bulan musim panas  bahkan dapat terdengar azan (muezzin) penunjuk waktu beribadah bagi umat Islam. Saat ini Minaret sedang direnovasi.

Pemandian Turki ”Ibunya Sultan” (Valide Szultana Hamam)

Pemandian Arnaut Pasha, abad ke-17 merupakan satu satunya pemandian air panas yang masih beroperasi sampai saat ini yang terletak di Dózsa György tér 1. 

Di sana dapat kita temukan bekas runtuhan steambath (hammam) yang disebut  ”the bath of Valide Sultana” (the sultan’s mother) yang sampai abad ke 17 masih beroperasi.

Penulis sejarah Turkish Evlia Cselebi, (Turkish globetrotter) 1664 menyebutkan terdapat dua model pemandian Turki pada jaman itu, satu yang besar adalah ”hamman” atau steambath dan satunya yang kecil adalah ilidza.

Egri Var/  Benteng Eger  ”A shadow of its mighty past”                                                         

Pada hari yang sama saya mengunjungi Benteng kebanggan kota Eger (Egri Var) seluas 52 ha, yang merupakan baying bayang kejayaan masa lalu ketika di benteng tersebut tentara Turki yang lebih besar jumlahnya berhasil ditahan oleh pasukan dipimpin oleh Istvan Dobo (1552).

Meskipun berhasil mempertahankan benteng, namun kenyataannya benteng ini runtuh saat pengepungan tentara Turki dan menyerah. Rekonstruksi benteng dilakukan pada tahun 1553 hingga 1596.

Bagi pencinta sejarah Egri Var ini sangat menarik tentunya dan sangat penting untuk dikunjungi. 

Peristiwa tersebut menginspirasi beberapa seniman sastra melalui karya tulisan berbentuk novel Géza Gardonyi  yaitu 'Egri Csillágok', yang artinya 'The Eclipse of the Crescent Moon' atau  'Eger Stars' yang diterjemahkan ke banyak bahasa dan  penyair (komponis)  Sebastyen Tinodi Lantos (1510-1556).

Setelah membayar tiket masuk sebesar Ft 1.400 tau 5 EUR  penulis mulai mengeksplore benteng Egri Var yang memiliki tembok sampai 3 meter tebalnya dan sempat mengelilingi serta memasuki tempat2 pameran seperti, Museum sejarah Eger, Art Gallery Eger, the Casemate, the Baptistery, Gereja abad pertengahan (mediaval Cathedral), the Dungeon dan Heroes Hall. 

Di beberapa ruang juga terdapat pameran dari private berbayar seperti Wax Museum, The Mint dan Ispotaly Cellar.  Dari benteng dapat menikmati pemandangan pusat kota Eger dan persis di bawah benteng terlihat Minaret.  Tepat di hari itu cuaca dingin dan hujan rintik2 namun terdapat demo penggunaan senjata laras panjang yang digunakan oleh 3 orang berseragam tentara tradisional Hungaria.

Hampir semua ruangan sudah dijelajahi dalam 3 jam, akhirnya saya beristirahat menikmati kopi Turki yang disajikan unik dengan rasa mirip kopi jahe di cafe kompleks Egri Var sambil menikmati suasana di dalam benteng tersebut.

Egri Var berperan sebagai pusat daya tarik wisata kota Eger juga berfungsi sebagai museum disamping minuman wine yang sangat terkenal. Anggur putih dan anggur merah. Bukit Nagy Eged adalah penghasil anggur berkualitas, grand superior dengan Egri Bikaver (darah banteng dari Eger) sebutan untuk anggur merah terbaik dan Egri Leanyka untuk anggur putihnya. Perlu dicoba ya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini