Tempat ibadah seperti masjid, gereja, pura dan wihara menjadi sangat efektif untuk digunakan dalam menebar pesan kedamaian.
“Sebagai pencipta, Allah menghendaki agar umatnya menjadi umat yang cinta damai serta umat yang saling tolong menolong dan dapat memperkokoh perdamaian.” ungkap Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Prof. Dr. KH Ahmad Satori Ismail, Selasa (17/7/2018)
Karena itulah, Satori sangat menyayangkan apabila rumah ibadah justru dijadikan alat untuk memecah belah persatuan masyarakat.
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai pemanfaatan sarana ibadah untuk tempat penyebaran provokasi terhadap umat untuk saling membenci apalagi melakukan tindakan kekerasan terhadap yang berbeda.
“Kegiatan yang diadakan haruslah dapat menguatkan umat untuk bersatu. Khatib dilarang membahas tentang politik, apalagi isu SARA yang bisa memporak-porandakan persatuan.” tutur Satori
Menurutnya, keberadaan rumah ibadah memang memerlukan aturan termasuk aktifitas di dalamnya. Namun, aturan itu tidak perlu langsung mengatur secara detil materi yang akan disampaikan dalam aktifitas keagamaan.
Pemerintah, sebaiknya tidak berbicara masalah materi ceramahnya, tetapi berbicara masalah aturan agar tidak saling menjelekkan, menghina, menyinggung SARA dan lain sebagainya.
Pengasuh Pesantren Modern Al-Hassan Bekasi, ini mengharapkan rumah ibadah harus menjadi sarana untuk menyebarkan perdamaian dan merajut persatuan untuk harmonisasi masyarakat. Merawat persatuan dan menebar perdamaian merupakan salah satu perintah dan kewajiban umat beragama.
Ia meminta agar umat Islam mengembalikan masjid kepada fungsinya sebagai pusat peradaban, pusat pendidikan dan pusat kegiatan masyarakat untuk menegakkan ajaran Allah.
Karenanya, keberadaaan masjid menjadi corong umat Islam untuk menunjukkan eksistensinya sebagai masyarakat yang damai. Melalui masjid ini suara dan pesan Islam sebagai agama perdamaian dikumandangkan.
“Masjid sebagai pusat dalam semua kegiatan agama dalam rangka mencari ridho Allah SWT, maka ilmu yang disampaikan dalam masjid haruslah memancarkan perdamaian serta keharmonisan umat dan seluruh bangsa,” jelas pria kelahiran Cirebon ini.