News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Seto? Ya Cuma Satu!

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr Seto Mulyadi.

Alhasil, semakin musykil Kak Seto--tak ada angin, tak ada hujan--nongol di media sosial membawa pemikiran semrawut dan butek dengan melempar cercaan ala politikus tak berpendidikan terhadap salah satu temannya.

Mencari musuh, apalagi "menang ngasorake", tidak ada dalam DNA Kak Seto.

Bahkan terhadap orang yang "loyang bukan mutiara" pun, kegusaran Kak Seto tetap ia sampaikan dengan tutur kata yang terukur dan santun.

Juli 2018

Beberapa foto sampai di WA saya. Kiriman Kak Seto dari Jepang. Lazimnya, foto-foto Kak Seto adalah pose ia diapit anak-anak atau pun dijepit ibu-ibu.

Tempo-tempo ada foto Kak Seto dipepet sopir-sopir ojek online.

Tapi kali itu yang saya pandangi adalah potret Kak Seto bersama keluarganya. Bagus, tapi--sejujurnya--tak sangat istimewa.

Yang bikin saya terpesona adalah sebaris kalimat yang menyertai foto itu: "Setelah sekian lama bersama anak-anak Indonesia, sekarang saya bisa bersama anak, isteri, dan cucu saya sendiri."

Itu bukan hoax. Itu Seto Mulyadi yang otentik. Seto Mulyadi yang orisinal.

Mari kita baca ulang: "Sudah [mencapai] semua" dan "Sekarang bersama [keluarga] sendiri." Itu perkataan Kak Seto. Bukan kata-kata saya.

Tidak cukup bagi kita untuk hanya menyimak. Penting bagi kita untuk tepekur, secara arif memberikan kesempatan kepada orang ini untuk rehat.

Bukan rehat dalam pengertian berhenti menjadi kakaknya anak-anak senusantara. Itu tidak mungkin.

Melainkan rehat untuk memberikan kesempatan kepada siapa pun di negeri ini untuk seserius dia, selurus dia, setulus dia, sepersisten dia, mencintai anak-anak Indonesia.

*Artikel ini ditulis sambil bergelantungan di commuter line Buitenzorg - Batavia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini