News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Asian Games 2018

Ada Proses Revolusi Mental di Balik Prestasi Asian Games 2018

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesta kembang api menyemarakan Upacara Penutupan Asian Games ke-18 tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (2/9) malam. Pesta kembang api tersebut menandai berakhirnya perhelatan Asian Games 2018. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Dikirimkan oleh: Kemenko PMK

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhelatan besar Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang telah telah usai.

Sejauh ini, semuanya terlaksana dengan lancar sesuai jadwal, dan tidak banyak kendala di lapangan. Sebagai penyelenggara, Indonesia mendapatkan apresiasi dari kalangan atlet, para ofisial, berbagai organisasi olahraga internasional hingga masyarakat umum.

‘’Kita semua bersyukur, semua  berjalan dengan baik. Semuanya bekerja dan bergotong royong dengan baik untuk memastikan  semua tugas mencapai hasil terbaik ,’’ ujar Nyoman Shuida, Deputi bidang Kordinasi Kebudayaan di Kementerian Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Baca: Jokowi Nonton Penutupan Asian Games 2018 Bareng Pengungsi, 2 Politisi Oposisi Kontan Lempar Kritik

Kemenko PMK memang terlibat secara aktif sejak dari tahap perencanaan, persiapan hingga penyelenggaraan Asian Games ke XVII ini.

Apalagi, Menko PMK Puan Maharani juga menjadi Wakil Ketua Dewan Pengarah di Panitia Nasional Asian Games 2018 di Indonesia (INASGOC), selain secara formal membawahi urusan keolahragaan. Tak heran bila, dalam bulan-bulan terakhir, Menko Puan Maharani dan jajarannya sering terlihat mondar mandir mengecek persiapan tahap akhir Asian Gamnes di Jakarta maupun Palembang.

Baca: Tiga Penambang Emas di Kabupaten Pidie Ditemukan Tak Bernyawa di Lubang Galian

Menurut Nyoman Shuida, bangsa ini belajar banyak dari penyelenggaraan Asian Games 2018 ini. Event olah raga terbesar se-Asia dan terbesar kedua di dunia setelah Olimpiade itu adalah sebuah perhelatan dengan banyak pekerjaan teknis yang rumit.  

Menurut Nyoman, semuanya memerlukan  manajemen besar,  cermat, dan efektif.

‘’Alhamdulillah, kita bisa melaksanakannya dengan sangat baik,’’ kata Nyoman.

Walhasil, apresiasi masyarakat mulai mengalir sejak prosesi torch relay.

Baca: Sejumlah Tokoh Angkat Bicara mengenai Ancaman yang Didapatkan Ustaz Abdul Somad

Kemudian upacara pembukaan Asian Games yang disambut gegap gempita. Kontingen tamu mengapresiasi mulai dari penyambutan, akomodasi di wisma atlet beserta kuliner yang disajikan, venue yang menyenangkan dan menstimulasi prestasi, hingga perjalanan ke gelanggang olah raga yang serba lancer.

Tak heran bila mengacu pada Asian Games 2018 ini  Presiden Joko Widodo menawarkan diri Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.

‘’Pelajaran pentingnya, kalua kita semua kompak, bersatu dan bergotong royong, kita bisa menyelenggarakan Asian Games dengan baik, dan saya kira kita juga mampu menggelar Olimpiade 2032,’’ kata Nyoman pula.

Pengalaman pada Asian Games 2018 ini, menurutnya pula, memberi keyakinan bahwa Bangsa Indonesia pantas dan mampu menjadi tuan rumah Olimpiade.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini