Dikirimkan oleh Andiytya Candra
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - SSCM (Save Street Children Malang) merupakan komunitas sosial yang bergerak pada bidang pemberdayaan anak jalanan dan marjinal di Kota Malang.
Dibentuk sejak 6 tahun silam oleh para relawan atau volunter, eksistensi komunitas SSCM semakin terasa sampai sekarang. Salah satunya yakni melalui bidang pendidikan yang menjadi fokus utama komunitas ini.
SSCM dibentuk secara independen sebagai respon terhadap permasalahan sosial yang semakin kompleks di Kota Malang terutama anak jalanan dan marjinal.
Baca: Ustaz Abdul Somad Batal Ceramah di Pulau Jawa karena Dapat Intimidasi, Ini Tanggapan Mardani Ali
Masalah anak jalanan dan marjinal memang mempunyai dampak yang sangat besar bagi kelangsungan hidup dan perkembangan mereka. Minimnya perhatian khusus dari pemerintah menjadikan komunitas SSCM turut ambil peran dalam penanganan permasalahan tersebut.
Salah satu metode pemberdayaan yang dilakukan komunitas SSCM kepada adik-adik asuhnya yakni melalui pendidikan.
Mereka melihat bahwa salah satu dampak dari akibat anak-anak turun ke jalan yakni minimya partisipasi sekolah.
Faktor ekonomi bahkan disfungsi keluarga bisa jadi menjadi alasan kuat mengapa anak-anak tersebut turun ke jalan. Hal ini tentu menjadi permaslahan serius apabila tidak ada solusi-solusi yang efektif bagi mereka.
Baca: Januari-Juli 2018 Kunjungan Wisman ke Indonesia 9,06 Juta
Kegiatan pengajaran atau disebut jareng” (belajar bareng) yang dilaksanakan komunitas SSCM sebanyak 3 kali dalam satu minggu dan dilokasi yang berbeda-beda.
Para pengajar merupakan relawan-relawan yang berasal dari berbagai kalangan baik akademisi maupun masyarakat umum secara sukarela.
Kegiatan tersebut dilakukan pada hari senin, jumat dan sabtu, "Hari Senin dan Jumat di Muharto Gg 07 dan 03 sedangkan hari Sabtu di Arjosari dan Sukun," ujar mahasiswa prodi ilmu kesejahteraan sosial UMM yang sedang melaksanakan praktikum komunitas di SSCM Malang.
Tak hanya dalam hal pendidikan saja namun kesehatan juga diperhatikan oleh komunitas ini.
Selain kegiatan pengajaran yang menjadi kegiatan rutin mingguan, komunitas SSCM juga melaksanakan kegiatan bagi-bagi susu kepada anak jalanan.
Anak-anak yang turun ke jalan memang sangat jarang minum susu apalagi jika dilihat dari usianya yang masih memerlukan asupan gizi yang cukup banyak untuk perkembangannya.
Baca: Januari-Juli 2018 Kunjungan Wisman ke Indonesia 9,06 Juta
Kegiatan bagi-bagi susu merupakan agenda rutin yang dilaksankan pada lokasi yang berbeda-beda seperti di perempatan Kaliurang, bundaran SMPN 5 dan perempatan rampal.
Lalu ada juga kegiatan bulanan dan tahunan yang diselenggarakan SSCM, antara lain happy vacation, weekend seru, love and share, kakak asuh dan lain sebagainya.
Melalui kegiatan-kegiatan tersebut harapannya komunitas ini dapat sedikit membantu para adik-adik supaya dapat hidup dan berkembang layaknya anak-anak seusianya yang lain.
Dan ke depannya semoga lebih banyak antusias dari para relawan yang bergabung dalam komunitas ini dan bersama-sama membantu anak-anak jalanan dan marjinal di Kota Malang.