TRIBUNNEWS.COM, HALMAHERA - Di setiap peristiwa bencana selalu terselip kisah yang meneteskan airmata.
Sebagaimana yang terjadi Labuha Halmahera Selatan, balita M. Arif Ardian (1 tahun 3 bulan) merupakan korban bencana alam dan mengidap Prolapsus (Usus keluar dari perut).
Arif Ardian dievakuasi oleh Tim Satgas ke RSUD Labuha kini dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSGS) Jakarta.
Sesuai arahan kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, Korem 152/Babullah, Pemprov Malut dan Pemkab Halsel bekerjasama melakukan evakuasi pasien ke Jakarta, dari RSUD Labuha pasien dibawa ke Ternate menggunakan helikopter Mi-8 BNPB.
"Didampingi orangtua dan tenaga medis kemudian segera diterbangkan ke Jakarta dengan pesawat komersil, dan direncanakan pasien akan ditangani langsung oleh Kepala RSGS Mayjen TNI Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) bersama tim medis lainnya untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik," ujar Egy Massadiah Tenaga Ahli BNPB meneruskan informasi yang diterima dari Kepala BNPB semalam.
Baca: Kabar Terbaru Gempa Halmahera, Puluhan Sekolah Rusak dan 3.100 Orang Masih Mengungsi
Sementara itu dalam keterangannya Dansatgas Gulbencal Kolonel Inf Endro Satoto kepada awak media menyampaikan bahwa setelah mendapatkan laporan tentang keberadaan pasien penderita Prolapsus yang luka bekas operasinya terbuka pada saat melaksanakan pengungsian yang mengakibatkan usus balita tersebut keluar.
Satgas Gulbencal, Korem 152/ Babullah, Pemprov Maluku Utara dan Pemkab Halsel berdasarkan instruksi kepala BNPB segera mengevakuasi balita M.Arif Ardian ke Jakarta dan akan ditangani dokter terbaik dipimpin dr. Terawan di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta untuk mendapatkan penanganan medis lebih baik. (*)