Sayangnya, Monim tidak tahu pasti nama lengkap Jenderal Doni. Karenanya, Monim menghubungi siapa saja yang ia ketahui ikut dalam pertemuan di hotel Aston, hanya untuk memastikan nama sang jenderal pujaan.
Salah satu yang ditanya adalah, bernama Fibiola, yang kebetulan hadir di acara itu. Setelah diberi tahu nama jenderal yang dimaksud adalah D-O-N-I M-O-N-A-R-D-O, segera Abia Monim berseru, ihwal cucunya yang baru lahir akan diberinya nama DONI MONARDO IBO, lahir 24 April 2019, di RS Yowari, Jayapura.
Doni Monardo Ibo adalah anak pertama pasangan Hendrik Chalvon Ibo dan istrinya Yunita Doyapo.
Keduanya adalah jemaat GKI Siloam Hobong. Saat ini, pasangan suami-istri itu belum bekerja, dan masih tinggal bersama kedua orang tua mereka.
Dari keterangan yang saya coba telusuri, melalui sahabat Doni yang bernama Fibiola, didapat keterangan bahwa kekaguman Abia Monim terhadap Doni Monardo memang begitu lekat terpatri.
Di matanya, Doni adalah sosok yang pintar. Lebih dari pintar, Doni dianggap sebagai petinggi negara yang peduli dengan kondisi pegunungan Cyclop.
Pegunungan kebanggaan orang Sentani, yang karena kecerobohan manusia akhirnya mendatangkan bencana banjir.
Kepedulian yang tinggi dengan membangunkan rumah, serta pemberdayaan sumber daya alam untuk meningkatkan kemakmuran rakyat Sentani, dinilai sebagai suatu hal yang sangat luar biasa.
Sebuah jasa besar bagi warga Sentani. Dengan memberi nama cucunya Doni Monardo Ibo (Ibo adalah nama ayah si jabang bayi), diharapkan bisa menjadi “pengingat” sekaligus “kenang-kenangan”.
“Supaya peristiwa bersejarah ini bisa dikenang generasi penerus. Supaya semua terkenang dengan jasa besar seorang Doni Monardo bagi warga Sentani,” ujar Abia
Monim, seorang tokoh adat Kampung Hobong, Sentani.
Awal Kesan
Enam hari pascabanjir tersebut, seorang jenderal TNI bernama Doni Monardo hadir bersama pasukannya di bawah bendera Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membawa harapan bagi warga yang terdampak.
Ia datang mendengar langsung keluhan dan kebutuhan warga yang terdampak banjir bandang. Matanya merekam segala sesuatu yang menjadi derita warga pada saat bencana.
Ibu sang bayu Yunita Dayopo itu sangat terinspirasi dengan sosok Doni Monardo yang gagah dan berhati malaikat. Sebagai bapak pemberi harapan bagi dirinya dan seluruh warga terdampak banjir bandang Sentani.