Namun, boleh jadi sebagian Ta'mir Masjid Jogokariyan "meragukan" kapasitas Ustad Aguk sebagai pendakwah, mengingat tajuk acara itu adalah Tablig Akbar 2019.
Sementara nama Ustad Aguk barangkali belum pernah mereka dengar sebagai pengisi tablig atau mubaligh (penceramah), sebagaimana penceramah kondang yang sering mereka hadirkan, diantaranya Ustad Sugi Nur (Gus Nur), tak terkecuali juga Ustad Abdul shomad, karib Ustad Aguk itu sendiri.
Bahkan disuatu pengajiannya, Ustad Kondang ini pernah mengapresasi ustad Aguk, katanya; "dia hebat, penanya tajam, cerita suka duka Haji dari Embarkasi Terusan Suez itu dia rekam dalam memorinya, dia tumpahkan dalam untaian kalimat membuat pembaca terombang ambing dalam Wadi Nile dan Assalam di pelukan Laut Merah. Allah memberkahimu Tuan Aguk Irawan." Komenter ini lau diliput oleh TribunPekanbaru, Sabtu (25/08/2018).
Selain sebagai penerjemah dan penulis yang produktif, Ustad Aguk juga mendirikan Pesantren Kreatif Baitul Kilmah dan mengasuhnya. Beberapa nama penerjemah dan penulis produktif lahir dari pesantren sederhana ini, diantaranya Imam Nawawi, Muhammad Muhibuddin, A. Zainuddin, Wildan Nurrohmadlon, Moh. Irfan, Ahmad Rozi, John Afifi, Ja’far Musadad, Ali Adhim, Fuad Bawazir, Ahmad Sobirin, Abdul Aziz dan lain sebagainya. Ada ratusan judul buku yang sudah ditulis atau diterjemahkan oleh anak didiknya, kemudian terbit dan dibaca masyarakat. Selain mereka menulis atau menerjemah secara individu, ada juga karya santri berjamaah.
Beberapa karya terjemahan berjilid karya pesantren ini yang perlu disebut diantaranya adalah, Kitab Karamatul Auliya’ karya Syaikh Yusuf bin Ismail Nabhani, 4 jilid. Kitab Tafsir al-Jilani, karya Syaikh Abdul al-Qadir Jaelani, 5 jilid. Kitab Hadits Shahih al-Lu’lu’ wa al-Marjan, karya Muhammad Fuad Abdul Baqi, 4 jilid. Sementara untuk buku diantaranya; Ensiklopedia Pengetahuan al-Qur’an dan al-Hadist (Asbabul Nuzul dan Asbabul Wurud), 7 Jilid. Ensiklopedia Pengetahuan Sains Islami, 9 jilid dan Ensiklopedia Ulama Nusantara, 9 jilid. Buku-buku ini biasanya menjadi koleksi Masjid-Masjid, Mushalla dan perpustakaan.
Semua buku tersebut bisa didapatkan melalaui distributor buku Kamil Pustaka, Jakarta. Yang menarik, hasil dari penjualan karya mereka dikelola bersama untuk pembangunan dan pengembangan pesantren Baitul Kilmah di Pajangan Bantul.
Karena itu tak berlebihan, media menyebut Ustad Aguk sebagai pejuang literasi dari Pesantren. Biografi, ratusan karya dan prestasinya terekam oleh wikipedia. Tetapi masjid Jogokariyan yang punya banyak prestasi itu telah menolaknya. (wallahu'lam bishawab).
*Penulis adalah alumni Universitas Al-Azhar, Mesir; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Periode 2010-2015.