News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Prof. Dr.KH. Syihabbudin Qalyubi Lc., MAg, Aktifis NU dan Pakar Stalistika Al-Qur'an

Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof. Dr.KH. Syihabbudin Qalyubi Lc., MAg

Prof. Dr.KH. Syihabbudin Qalyubi Lc., MAg. Aktifis NU dan Pakar Stalistika Al-Qur'an

Oleh KH. Imam Jazuli Lc., MA.

TRIBUNNEWS.COM - Meski usianya tak mudah lagi, Prof. Dr.KH. Syihabbudin Qalyubi Lc., MAg hingga kini masih aktif menulis di berbagai surat kabar dan situs Nasional, diantaranya yang paling aktif di Republika, Sinarharapan, senayanpos dan lain  sebagainya.

Tulisannya mencermati situasi sosial yang aktual, mulai dari budaya, agama, politik, hingga dunia medis  yang semua itu ditarik ke akar sejarahnya, terutama dengan sudut pandang literasi Islam. Tulisannya soal sejarah  pandemi dan Ibnu Sina; Protokol Karantina 40 Hari, sempat viral dan menjadi pencerahan yang luar biasa.

Guru besar UIN Sunan Kalijaga dan Kiai yang santun ini, lahir di Tasikmalaya, 21 September 1952. Lahir dari  pasangan KH. Ahmad Qalyubi (alm.) dan Nyai Hj. E. Anisah (alm.) Mertunya, KH. A. Wahab Muhsin (alm.), adalah  pengasuh pesantren Sukahideng, Sukarame, Tasikmalaya dan dikenal sebagai salah satu pejuang Nasional bersama dengan  gurunya, KH. Zainal Musthafa, masa-masa revolusi atas tirani Jepang.

Pendidikan dasarnya ia selesaikan di SDN II Sukaraja, Tasikmalaya, Jawa Barat, 1965. Kemudian di PGAP. NU Tasikmalaya Jawa Barat, 1969. Berlanjut ke PGAN KHZ Mushthafa, Sukamanah, Tasikmalaya, Jawa Barat, 1971. 

Lalu di Fak. Syariah IAIN Sunan Kalijaga, 1977. Kemudian mendapatkan beasiswa ke Al-Azhar Mesir melalui jaringan  PBNU. Ia masuk Fakultas Syariah wal-Qanun, Univ. al-Azahar, Cairo, 1982. Lalu, dilanjut jurusan Aqidah-Filsafat,  Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 1995 dan menyelesaikan Doktornya di program Studi Islam, Pasca  Sarjana UIN Sunan Kalijaga, 2007.

Selain sebagai akademisi ia adalah santri tulen dan malang melintang belajar pada berbagai pondok pesantren,  diantaranya adalah Pondok Pesantren. Fauzan, Paseh, Tasikmalaya, 1965-1966. Pondok Pesantren. KH.Dr.Syathibi,  Tasikmalaya, 1967-1969. Pondok Pesantren. Sukahideng, Tasikmalaya, 1969-1971 dan Pondok Pesantren. Al-Munawwir,  Krapyak, Yogyakata, 1972-1973.

Tahun 2010, ia dikukuhkan sebagai guru besar fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga. Pidato pengukuhan guru besarnya saat  itu berjudul "Kontribusi 'ilm al-uslub (stalistika) dalam Pemahaman Komunikasi Politik", disampaikan di hadapan  Rapat Senat Terbuka Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Menurutnya, "bahasa sebagai media  komunikasi sangat berperan dalam kehidupan  bermasyarakat. Tidak terkecuali di bidang politik, karena dengan bahasa  seseorang dapat mengungkapkan pikiran, jiwa dan kepribadiannya."

Iapun menekankan pentingnya memahami al-Qur'an dengan pendekatan stalistika."Dengan bahasa pula seseorang  mendapatkan efek tertentu, dan dengan bahasa seseorang dapat mencapai tujuannya. Seseorang yang menggeluti bidang  politik akan menggunakan bahasa  politik. Menurut Habernas, bahasa adalah kepentingan. Kepentingan dari siapa yang  memakainya. Mereka yang memiliki kekuasaan juga menguasai bahasa, yakni bahasa yang membawa kepentingannya.  Adapun  ilmu yang mempelajari penggunaan bahasa dan efek yang ditimbulkannya adalah ‘ilm al-Uslub atau  Stilistika."

Sebagai akademisi, karyanya berjibun, terutama dalam hal kepakarannya yaitu ilmu stalistika ini, termuat di puluhan  jurnal, baik nasional maupuun Internasional. adapun yang berupa buku diantaranya adalah : Stilistika Statistik pada  Khazanah Sastra Arab (LKiS 2017), Stilistika Statistik: Kajian Teori Perspektif dan aplikasi pada sastra arab(Karya  Media, 2016). Stilistika di Indonesia dan Ilm Al-Uslub di Arab: Studi Komparasi (Belukar, 2015). Stilistika  Statistik: Kajian Teori dan Perspektif (Titian Ilahi Pres, 2015), Stilistika Statistik pada Khazanah Sastra Arab  (Adab, 2015).

Kemudian Stilistika al-Quran: Makna di balik Kisah Ibrahim a.s. (Yogyakarta, LKIS, 2008), Kontribusi ilmu al-Uslub  dalam Memahami Komunikasi Politik, (Yogya: Adab Press, 2011). Al-Balagah dan al-Uslubiyyah, Studi Komparasi (Adab  Press, 2013). Stilistika Bahasa dan Sastra Arab (Jogja: Karya Media, 2013). Stilistika di Indonesia dan Ilm al- Uslub di Arab (LPPM, 2014) dan Stilistika dan ‘Ilm al-Uslub (Studi Komparasi) (Yogyakarta: Idea Press, 2017)

Ia pun tertarik mengkaji al-Qur'an, karena menurutnya, al-Quran adalah sumber utama ajaran Islam yang shālih li kulli  zamān wa makān (sesuai dengan tuntutan waktu dan tempat), menjadi objek material kajian yang sangat menarik untuk  senantiasa diteliti. Peneliti dan penafsir yang satu bisa menghasilkan penafsiran berbeda dari peneliti atau  penafsir lainnya, yang dikarenakan waktu, tempat, dan atau metode yang digunakannya berbeda. Sementara Stilistika  adalah metode linguistik yang analisisnya menitikberatkan pada studi internal teks, sekalipun dalam perkembangannya  juga menjangkau aspek eksternal teks.   

Selain sebagai pakar stalistika, di Kampus UIN Sunan Kalijaga yang membesarkan namanya, iapun dipercaya dengan  mengemban banyak amanat, diantaranya adalah Kep. Departemen Perpustakaan dan Laboratorium Bahasa, Lembaga Bahasa  IAIN Sunan Kalijaga,  1988-1989. Dosen Jur. Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga, 1989.  Sekretaris Program D3 Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam (IPII), 1998-2000. Lalu Ketua Jur. Ilmu Perpustakaan  dan Informasi (IPI) Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga, 2000-2004. Pembantu Dekan Bid. Akademik Fakultas Adab UIN  Sunan Kalijaga, 2004 s.d. 2007

Kemudian menjabat sebagai Dekan Fak. Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga. 2007-2011. Ketua Senat Fakultas Adab  dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga, 2017-2020. Wakor KOPERTAIS wil III Daerah Istimewa Yogyakarta, 2018 -2020.  Ketua Pembangunan Pon Pes UIN Sunan Kalijaga th. 2019 dan Ketua Dewan Kehormatan Kode Etik dan Tata Tertib Dosen  UIN Sunan Kalijaga, 2019, serta Ketua Dewan Pakar Pusat Studi Pancasila, UIN Sunan Kalijaga, 2020. Selain aktif mengajar dan menjadi akademisi di Indonesia, ia juga sering diundang untuk mengisi ceramah, seminar atau dosen tamu di Jerman, Luxembourg, Belanda, Malaysia, Hongkong dan Jepang.

Di awal tahun, 1980-an, di Mesir, ia bersama KH. Husain Muhammad, dkk membuat bulletin Gema Aswaja, bulletin KMNU  (Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama) untuk yang pertama kali. Lantaran bulletin ini ia sempat diintrogasi oleh  Intelejen Kementerian dalam Negeri Mesir. Sebab di Cover bulletin itu terdapat lambang Nahdlatul Ulama, karena  mereka kira kata nahdlah itu adalah gerekan ektrimis, tetapi ia tidak kapok, terus melanjutkan menerbitkan bulletin  itu, sehingga pihak intelejen paham tentang Nahdlatul Ulama.

Selain di KMNU, ia juga mendapat amanah sebagai Sekjen PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Mesir. 1980-1982. Jiwa  aktivisnya ini tak bisa disulutkan, sampai kelak ia hidup di Yogyakarta, ia aktif di banyak organisasi, terutama di  lingkungan Nahdlatul Ulama. Diantaranya adalah, sebagai Katib Syuriyah NU Cab. Sleman, 1995-2000, dan 2000-2005.  Ketua Badan Koordinasi Orang Tua Santri dan Pesantren (BKOSP) Pon. Pes. Sukahideng, Tasikmalaya Jawa Barat, 2004  s.d. 2009. Pengurus MUI Kab. Sleman, 2004 s.d. sekarang. Pelindung Ittihad al-Mudarrisin li al-lugah al-‘Arabiyyah   (IMLA) Indonesia, 2011 sd 2019, 2019 sd sekarang. (wallahu'alam bishawab)

*Penulis adalah alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and  Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept.  International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua  Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama  (PBNU) Periode 2010-2015.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini