Namun hipotetis bukan berarti khayalan. Banyak nama tempat yang disebut enam ratus tahun yang lalu masih bisa diidentifikasikan lewat toponim dan bukti arkeologis.
Boleh dikata, usaha JF Niermeyer ternyata meluruskan kembali maksud Mpu Prapanca yang sebenarnya ketika menulis Nagarakretagama.
Prapanca menyebut karyanya itu Desawarnnana, yang pada intinya memuat uraian tentang desa-desa yang dikunjungi Hayam Wuruk.
Sayang, judul itu telah dilupakan umum, dan sekarang lebih populer dengan sebutan Nagarakretagama, berkat kolophon terbitan Dr JLA Brandes: Iti Nagarakretagamasamapta, pada tahun 1896.(BERSAMBUNG – Tulisan pernah dimuat majalah Intisari Septermber 1999)
*) Anda punya tulisan apa saja yang menarik, dan ingin dipublikasikan di Tribunners, kirim naskahnya ke redaksi.tribunners@gmail.com. Panjang naskah minimal 750 kata