Saya tiba di Yonif 144/Jaya Yudha Curup hampir bersamaan. Sebagai Pangdam II/Sriwijaya Agus lebih dulu menerima laporan dan penghormatan. Kemudian istirahat di kantor utama Yonif itu.
Di sana saya bergabung. Begitu melihat saya datang, Agus yang sedang duduk langsung berdiri. Dengan ramah menyapa saya.
"Pak Aqua selamat datang di Yonif 144/Jaya Yudha. Perjalanannya lancar kan? Terima kasih atas berkenannya bapak ke sini."
Sesaat kemudian kami menuju halaman belakang gedung itu. Agenda utamanya mendengarkan arahan Agus.
Sudah menunggu sekitar 380 prajurit dan istrinya. Semua duduk di kursi dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Agus minta saya untuk ikut duduk di panggung di depan seluruh yang hadir. Telah disiapkan kursi di belakang Agus. Di sebelah saya, Puji dan Yanuar. Masing-masing didampingi istrinya.
Pentingnya Semua Prajurit Meningkatkan Kemampuan Komunikasinya
Setelah menyapa seluruh yang hadir, Agus memperkenalkan saya. "Bersama kita hadir Dr Aqua Dwipayana. Beliau pakar komunikasi dan motivator. Jadwalnya padat sekali. Sengaja saya undang ke sini untuk memberikan pencerahan. Perlu orang sipil dihadirkan untuk dapat menyampaikan masukan kepada kita. Bagaimana Pak Aqua melihat TNI dan saran-saran agar ke depan lebih baik lagi."
Sebagai Pangdam II/Sriwijaya yang baru, Agus secara rendah hati memperkenalkan diri. Sekaligus meminta agar semua prajurit menerima kehadirannya.
"Saya baru sekitar dua minggu menjabat Pangdam II/Sriwijaya. Asal dari Palembang. Jadi disuruh pulang kampung. Anak saya tiga orang. Selama mengabdi di TNI Angkatan Darat saya banyak ditugaskan di Kostrad hingga menjabat Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad," jelas Agus.
Mantan Danrem 152/Babullah di Maluku Utara itu menyoroti masih tingginya pelanggaran yang dilakukan oleh para prajurit Kodam II/Sriwijaya.
Untuk itu minta kepada semua jajarannya bersama keluarga agar dapat mengendalikan diri dan menjadi teladan di manapun berada.
Sebagai prajurit, lanjut Agus, lebih bagus mengalah dan merendah sampai tidak ada lagi orang yang mampu mengalahkan dan merendahkan kita.
Perilaku itu mulia sekali. Cobalah secara konsisten melaksanakannya.