News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

in memoriam Ricky Yakobi Selamat Jalan Saudaraku

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saya (penulis) bersama dua legenda PSMS Medan dan Tim Nasional, alm. Zulkarnaen Lubis (kiri) dan alm. Ricky Yakobi (tengah). Terkalu banyak kisah indah.

OLEH: M. Nigara

INNALILLAHI wa inna ilaihi rojiun. SEKALI lagi, saya harus menulis kalimat pendek yang sangat menyedihkan. Sekali lagi saya harus menuliskan selamat jalan saudaraku Ricky Yakobi, Allah maha tahu segalanya.

Sabtu (20/11/2020) seorang mantan bintang tim nasional asal Medan, Sumatera Utara, Ricky Yakobi telah berpulang.

Sebagaimana biasa, Ricky dan para veteran, selalu menghabiskan akhir pekan di lapangan. Mereka bermain sambil bernostalgia. Ya, sepertinya hanya para veteran lapangan hijau yang paling sering berkumpul, bernostalgia, dan menjaga silaturahim.

Hadist  bernomor 859, menuliskan: " Yaitu ia meninggal di atas kehidupan yang biasa ia jalani dan ia dibangkitkan di atas hal itu,” (At-Taisiir bi Syarh Al-Jaami’ As-Shogiir 2/859). Ricky telah membuktikannya. Ia terkapar di atas lapangan dengan berbalut kostum warna oranye.

Dua dari sekian banyak ayat Quran coba saya torehkan: “ Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati.” (Ali ‘Imran: 185). “ Semua yang ada di atas bumi ini akan binasa. Yang kekal hanyalah Wajah Rabbmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan.”  (ar-Rahman: 26—27)

Jelas bahwa kematian adalah kepastian, tetapi tetap saja kita sering bertanya-tanya: "Kenapa dia? Kenapa bukan orang lain?".

Naik Trail

Ricky Yakobi, sebelumnya Ricky Yakob. Saya mengenalnya sejak awal1980. Kala itu, saya baru saja menjadi wartawan olahraga Majalah Olimpic. Ricky menjadi bintang Piala Soeratin. Bersamanya ada Syaiful Ramadhan, Edi Harto, Ashari Rangkuti, Marzuki Nyakmad, dan beberapa calon bintang lainnya. Di bawah asuhan Eddy Simon, mantan bintang PSMS Medan, dan Tim nasional, Ricky dan kawan-kawan bukan hanya sukses merebut piala, tapi Ricky juga merebut perhatian penggemar sepakbola tanah air.

"Buat provil dan back cover nya!," begitu perintah Bang Tabrin Tahar, Pemred saya.

Dengan motor Suzuki Trail milik kantor, saya jemput Ricky di Ragunan. Ya, waktu itu seluruh tim Piala Soeratin, diinapkan di Ragunan. Tidak mudah memboyong Ricky keluar, tapi karena hubungan Bang TT (Tabrin) dengan Bang Eddy, sama-sama anak Medan, izin itu bisa saya peroleh.

Singkatnya perjalanan itu menjadi kenangan kami berdua yang tak terlupakan. Itulah kala pertama Ricky, bintang muda diawancara khusus dan itu juga kali pertama saya membuat profile khusus dengan dipuncaki foto back cover. Ya, dalam banyak kesempatan, Ricky sering berkisah tentang itu.

Lebih Baik Diam

"Nigara, tolong bantu saya, " tukas Kolonel TNI, AD, IGK Manila, suatu hari di tahun 1988an. "Ricky jadi aneh, bantu ya," lanjut manajer tim nasional ke Piala Presiden, di Seoul, Korsel.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini