Dari Pulau Galang, tim menuju Rumah Sakit Pulau Galang yang didirkan pemerintah pada 2020 lalu khusus untuk pasien Covid-19.
Fasilitas kesehatan khusus ini dibangun hanya dalam waktu sebulan dengan menggunakan bangunan bekas pengungsi Vietnam.
Seiring situasi pandemi yang mereda, RS itu kini sepi dari aktivitas. Namun, pemerintah menyiapkannya untuk menghadapi pandemi gelombang ketiga.
Setelah dari Galang, tim kembali ke Bengkong dan diajak untuk menikmati teh pu-er, minuman hasil fermentasi asal Provinsi Yunnan di Tiongkok. Di sana para motoris diajari tata cara minum teh yang unik.
Kemudian, tim berkunjung ke toko-toko yang menjual ban Kingland di Pulau Batam. PT United Kingland selaku produsen ban merek Kingland membSerii dukungan terhadap ekspedisi yang bakal menempuh 17.000 Km itu.
Selama ini pihak manajemen Kingland memberikan ban terbaiknya dalam pelaksanaan ekspedisi, yang berlangsung sejak Oktober lalu dengan titik start di Jakarta.
Semua motor tim yang menempuh belasan ribu kilometer dipasangkan ban Kingland. Jika terjadi sesuatu ada ban, pihak Kingland segera menggantinya dengan ban yang baru.
Untuk agenda hari ini dan selanjutnya, Agus Blues mengatakan, tim JKW-PWI terpaksa berpencar agar tidak membuang-buang waktu.
Dengan menggunakan pesawat terbang, sejak siang tadi, Yanni sudah berada di Pontianak mendahului tiga orang rekannya.
Rencananya, tim akan meninggalkan Kepulauan Riau melalui Pelabuhan Tanjung Uban menuju Pelabuhan Sintete, Sambas di Kalimantan Barat, jika cuaca bagus.
“Naik kapal membawa motor jika cuaca bagus pada 7 Desember. Mudah-mudahan cuaca bagus,” terangnya.
Sebelumnya tim mendapat kabar yang dirilis pihak ASDP bahwa gelombang laut diperkirakan 2.5 hingga 4 meter, dengan kecepatan angin 30 hingga 40 knot yang akan terjadi mulai 30 November hingga 7 Desember 2021.