"Old soldiers never die, they simply fade away" adalah slogan yang paling pas untuk para purnawirawan. Setelah tugas sebagai prajurit selesai, tidak ada kata surut. Kita harus terus mengabdi di lahan pengabdian yang berbeda.
“Saya prihatin kalau mendengar dan membaca berita purnawirawan digusur dari rumah dinas. Bayangkan, puluhan tahun mengabdi untuk negara, tapi di akhir tugas kena gusur,” ujar Doni.
Kembali Doni menegaskan, atas pertimbangan itu semua, maka Doni menyampaikan tidak ada pilihan lain kecuali membawa PPAD ke arah kesejahteraan.
Terlebih, masalah kesejahteraan bukan hanya milik orang-per-orang, tetapi masalah bangsa.
Hanya bangsa yang sejahtera yang mampu membangun kekuatan negaranya. Sebaliknya, bangsa yang tidak sejahtera, akan menjadi bangsa yang lemah. Doni mengajak para purnawirawan bergerak sesuai bidang keahlian. Setiap daerah juga punya potensi yang bisa dikembangkan.
Doni menyebut satu nama waralaba kelas dunia: Kentucky Fried Chicken (KFC). Logo brand adalah seorang lelaki tua berkacamata.
Ia adalah Kolonel Sanders. Seorang tentara urusan dapur asal Kentucky Amerika Serikat. Setelah pensiun, ia menjual resep ayam goreng bikinannya.
Dalam salah satu buku “No Pain No Gain” (Johannes Lim), dikisahkan, ia telah melewati ribuan penolakan.
Hebatnya, Kolonel Sanders tidak menyerah. Ia terus menawarkan resep ayam goreng andalannya hingga akhirnya ada yang menerima.
Saat ini, KFC menjadi salah satu perusahaan waralaba terbesar di dunia dengan keuntungan miliaran dollar. Bisa jadi, Kolonel Sanders adalah purnawirawan tentara Amerika Serikat yang paling kaya.
Doni Monardo, setelah mendapat penugasan menjadi Komisaris Utama Inalum (PT MIND ID), menjadi makin paham, betapa Indonesia sangat kaya sumber daya alam. BUMN-BUMN tambang yang dimiliki pemerintah, toh tidak bisa menguasai bisnis tambang. Sebagian besar pemainnya adalah swasta.
Untuk itu, ia mengajak PPAD harus meningkatan ilmu pengetahuan, penguasaan teknologi, dan pelatihan.
Bila perlu melibatkan anak-anak. Negara kita sangat melimpah potensi batubara, nikel, timah, emas, dan lain sebagainya.
“Dan bapak presiden sudah memutuskan melarang ekspor barang mentah ke luar negeri. Ini menjadi peluang bagi anak bangsa, termasuk PPAD,” katanya.