News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

UMKM Butuh Dukungan Operator Telekomunikasi

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Hubungan itu dijalin pula oleh pihak ketiga bernama perusahaan teknologi berbasis aplikasi. Koneksi tripartit ini bisa disebut pola dasar menjalankan proses bisnis bersama, namun dirasa belum menjawab persoalan lain.

UMKM tetap perlu konektivitas antarpengusaha maupun dengan jejaring pendukungnya, dan aplikasi 99% Usahaku dari Telkomsel bisa jadi wadah UMKM termasuk sub-sub bisnis pendukungnya. Di dalamnya tidak hanya pendagang, tetapi juga penyedia bahan baku, pemasok, penyedia distribusi dan mata rantai lainnya.

Bahkan kemudian ditambahkan unsur pemodal. Dalam hal ini terbuka dan Bank Syariah Indonesia (BSI) ambil bagian. Dari kolaborasi ini, UMKM bisa memperoleh bantuan hingga Rp 500 juta dengan bunga setara 6% per tahun.

Baca juga: Bertemu Pelaku UMKM di Bali, KSP Moeldoko: Jangan Berpikir Flat Nanti Ketinggalan

Telkom Malaysia bersama SME Bank (agen khusus UMKM yang berada di bawah Kementerian Koperasi dan Pengembangan Kewirausahaan) menawarkan dana pemanfaatan teknologi. UMKM lokal bisa memperoleh dana sebesar 3 juta ringgit (sekitar Rp 12 miliar) guna mengadopsi digitalisasi dan otomatisasi di perusahaan mereka.

Kuncie Telkomsel

Operator bisa membangun ekosistem bisnis UMKM, karena para pebisnis adalah bagian dari pelanggan mereka dan upaya itu bisa dimaksudkan sebagai bentuk retensi pelanggan khususnya melakukan bisnis. Bagi operator ada keuntungan pemakaian jaringan guna menjalankan bisnis pelanggannya yang semakin meningkat. Sebuah simbiose mutualisme yang belum tentu dapat dilakukan jenis usaha lain. 

Langkah-langkah ini membantu menyelesaikan persoalan networking dan investasi seperti yang dikeluhkan, sementara problem kemampuan berbisnis dan kapabilitas berkompetisi dapat dilakukan dengan pelatihan intensif. Kehadiran komunitas pengusaha kelas kakap sampai pemula diperlukan dalam satu media interaksi.

Di sinilah kemudian hadir digital workshop macam aplikasi Kuncie milik Telkomsel. Pengusaha pemula atau rintisan bisa belajar banyak kepada pengusaha besar.

Operator mengakomodir seluruh sisi proses bisnis UMKM dengan tetap meningkatkan teknologi jaringan yang andal. Jaringan cepat dan berkualitas untuk koneksi internet vital diperlukan guna menjadi tulang punggung ekonomi digital.

Kajian ITU (International Telecom Union) menyebutkan, pertumbuhan broadband sebesar 10% akan meningkatkan PDB sampai 1,38%. Langkah-langkah seperti menyeragamkan jaringan 4G LTE di seluruh wilayah maupun mengakselerasi jaringan 5G menjadi sangat penting.

Perlu jaringan 4G LTE untuk menjembatani arus data dan informasi yang penting pada proses bisnis UMKM. Teknologi 3G atau 3,5G sudah tidak memadai, jaringan 5G digunakan untuk meningkatkan potensi pengembangan teknologi berbasis big data dan Internet of Things (IoT).

Di provinsi Sanxi China, jaringan 5G dimanfaatkan perusahaan kecil bidang pertambangan batu bara lokal, menerapkan pengawasan keamanan modern. Melakukan kendali jarak jauh dan inspeksi robot yang lebih dari 500 meter di bawah tanah, secara signifikan meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi separuh beban kerja bawah tanah.

Dengan begitu, perusahaan UMKM rintisan di bidang teknologi (baik digital maupun fisik) kelak akan produktif berkat ketersediaan jaringan broadband. Jumlah UMKM bertambah dan pendapatan kontribusinya bisa melebihi Rp 8.573,89 triliun yang dicapai pada 2021. (*)

*) Moch S Hendrowijono adalah, pengamat telekomunikasi dan mantan redaktur Harian Kompas

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini