Setiap hari mereka latihan beladiri di Mako Kopassus Cijantung, Jakarta Timur. Kerap saya mencermati dan menunggui mereka berlatih.
Saat mereka sedang getol latihan judo, Danjen Kopassus Prabowo Subianto merencanakan pendakian Mount Everest.
Maka dibentuk lah Tim Ekspedisi Everest dalam rangka menyambut HUT ke-45 Kopassus pada 1997.
Melalui proses seleksi, Iwan Setiawan termasuk yang terpilih. Sejak itu, yang lainnya tetap menekuni judo, taekwondo, pencak silat merpati putih, sementara Iwan beralih fokus latihan mendaki gunung. Mereka belatih sangat keras, melebihi porsi latihan pada umumnya.
Hasilnya, mereka semua menjadi kampiun dunia. Maruli, misalnya, pada tahun 1997 menyabet juara 1 kejuaraan Judo Military ASEAN di Filipina, untuk kelas 71 kilogram sekaligus juara 1 kelas bebas.
Sementara, di tahun yang sama, Iwan dan tim sukses menancapkan bendera merah putih di puncak gunung tertinggi di dunia, gunung yang sudah menewaskan ribuan pendaki dari berbagai negara.
Jika Anda pernah membaca, atau setidaknya mengetahui buku catatan pendakian Mount Everest oleh Iwan dan tim, maka saya pun pernah menjadi bagian dari buku tersebut, sejak proses pembuatan hingga pencetakan.
Alkisah, tak lama sepulangnya dari pendakian, Iwan main ke kantor saya membawa draft tulisan untuk dicetak menjadi buku.
Iwan tahu, saya akrab dengan dunia tulis-menulis dan cetak-mencetak. Saat itu saya berkantor di lantai 8 Gedung Mustika Ratu, Pancoran. Selain sebagai redaktur tabloid Wanita Indonesia, saya juga bekerja di sebuah perusahaan percetakan.
Berkah Everest
Jika hari ini Jenderal Iwan memuncaki karier prajurit komando sebagai Danjen Kopassus, saya menyebutnya sebagai “berkah Mount Everest”.
Betapa tidak, prestasi yang ia torehkan saat masih berpangkat Letnan Satu (Lettu) itu, adalah prestasi tingkat dunia. Di samping, sebuah pencapaian langka.
Sejarah kemudian mencatat, Tim Baret Merah yang terdiri dari Pratu Asmujiono, Sertu Misirin dan Lettu Iwan Setiawan menorehkan kebanggaan bagi kita semua, khususnya TNI.
Mount Everest dikenal sebagai gunung tertinggi di dunia (8.849 m). Sebagai perbandingan, gunung tertinggi di Indonesia adalah Puncak Jaya atau Jawa Wijaya Papua (4.884 m).