News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis Cendekia IMTAQ dan IPTEK

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga membayar zakat di stan pelayanan zakat fitrah, Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (29/4/2022). Baznas Masjid Istiqlal membuka layanan zakat fitrah hingga malam takbiran dengan besaran 3,5 liter atau 2,7 kilogram beras atau uang sebesar Rp 50.000 per orang. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Ketiga: Setiap komunitas pada suatu desa akan dibagi dalam beberapa grup lebih kecil. Hal ini dilakukan semata-mata untuk mempermudah proses teknis pendampingan dan pembinaan.

Kermpat: pada masing-masing tingkatan Jejaring Bertingkat akan mempunyai petugas koordinasi pada tingkat provinsi, kotamadya/ kabupaten atau kelurahan/ desa.

Kelima: Namun Ujung tombak pendampjngan akan terdapat pada petugas di tingkat desa atau kelurahan, karena secara teknis dan aktifitas monitoring dan pendampjngan harian, mingguan dan bulanan dilakukan oleh mereka.

Keenam: Melihat kondisi di lapangan dengan jumlah UMKM yang banyak dan tersebar dibeberapa wilayah maka dibutuhkan sistem atau mekanisme yang mempemidah aktivitas itu berjalan secara rutin dan tanpa mengalami hambatan teknis serta mempersingkat waktu penyelsaiaannya maka dibutuhkan peran teknologi berbasis internet (digital) dimana pada aplikasi dapat mengakomodir semua kegiatan yang terjadi dilapangan, kemudian melaporkannya pada setiap tingkat/ jenjang dapat terselesaikan tepat waktu.

Warga membayar zakat di stan pelayanan zakat fitrah, Masjid Jami Al-Mubarok, Ciledug, Tangerang, Minggu (1/5/2022). Masjid Jami Al-Mubarok membuka layanan zakat fitrah hingga malam takbiran dengan besaran 3,5 liter atau 2,7 kilogram beras atau uang sebesar Rp 50.000 per orang. Warta Kota/YULIANTO (/YULIANTO)

Tujuh: Pelatihan kapasitas pendampingan dan penguasaan penggunaan aplikasi dilakukan secara Training on Trainer (ToT), hal ini diharapkan dari peserta hasil ToT dapat menularkan dan melatih kembali (literasi berkesinambungan) untuk petugas yang berada pada masing-masing kelompok di tingkat kelurahan atau pada tingkat desa.

Delapan: Muatan peningkatan kapasitas mengedepankan 2 apsek yang menjadi materi sehari-hari bagi UMKM, yakni aspek nilai ekonomis seperti perencanaan, pengorganisasian dan pemasaran serta pengelolaan keuangan sederhana dan gaya hidup hemat dan melatih menabung serta bersedekah sedangkan untuk aspek pembinaan rohani dan mental menggunakan metode pengajian kelompok pada masing-masing daerah binaan sebagai literasi keagamaan serta terakhir yakni aspek penguasaan teknologi sederhana penguasaan aplikasi sederhana sebagai jantungnya aktifitas yang akan digunakan oleh petugas dan peserta UMKM.

Sembilan: Sumber Daya Insanii pelaksana program diharapkan dapat melibatkan generasi millineal sebagai generasi sekarang yang tidak gagap teknologi dalam penggunaan gadget yang ada pada masing-masing wilayah, penggunaan SDI dari generasi millineal juga diharapkan sebagai wadah anak muda untuk berkiparah dalam pembangunan sosial dan ekonomi serta dapat pula sebagai wadah pengabdian masyarakat Tri Dharma Perguruan Tinggi bila dari mereka terdapat dari kalangan mahasiswa guna mengamalkan studi linunya di dalam kampus dan memperoleh ilmu kehidupan sosial ditengah-tengah masyarakat di luar kampus.

Demikianlah Cukilan Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis Cendekia, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berbasis pada Keimanan & Ketaqwaan dengan istilah IPTEK dan IMTAK untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran dapat terwujud. Aamiin YRA

Penulis:
Deni Nuryadin
(Aktifis Philanthrophy Islami)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini