MESKIPUN SUDAH memiliki ribuan pasien sebagai seorang ahli pengobatan syaraf kejepit, namun jiwa seni dan bisnisnya Kiki Hendrawan tetap lebih dominan hanya sekedar sebagai ahli pengobatan.
Untuk itulah, kini mantan DJ (Disc Jockey) ini justru mengurangi penangan pasiennya untuk kembali ke jalur entertainment dan bisnis yang telah bertahun-tahun ia tinggalkan.
Sosok yang oleh pasiennya sendiri dijuluki 'Si Tangan Ajaib' ini mengaku akan membatasi pasiennya demi menjalankan bisnis entertainmentnya yang bertahun tahun ia tinggalkan.
Kiki Hendrawan menjelaskan bahwa dirinya hanya akan menangani 10 pasien saja setiap harinya, karena padatnya kegiatan diluar pengobatan saraf kejepit.
“Mulai hari ini, saya akan membatasi pasien saya sekitar 10 orang saja, sedang jam praktek saya mulai jam 08.00-10.00 WIB setiap harinya, karena kegiatan diluar itu sudah sangat padat dan sulit untuk ditinggalkan,” begitu pengakuan Kiki.
Lebih lanjut Kiki menjelaskan bahwa kesibukannya diluar pengobatan syaraf kejepit sudah tak bisa ditinggalkan lagi.
Seperti diketahui, Kiki sejak beberapa bulan belakangan kembali mengelola entertainment yang selama ini dia tinggalin, jadi dia banyak mengurusi artis yang bergabung di labelnya, yakni Midy Enterprise. Sebut saja, Aris idol dan Alefungky (gitaris Indonesia got talent) yang tergabung dalam label Kiki Hendrawan.
Kiki Hendrawan mengatakan bahwa dirinya tidak saja menerima penyanyi, tetapi juga beberapa artis DJ yang bergabung di labelnya. Selain itu dia juga membuka usaha rental perangkat sound system, lighting, panggung dan talent- talent pengisi acara untuk hotel-hotel.
Jadi event organizer Kiki Hendrawan juga kembali dihidupkan kembali. Bahkan kedepan pihaknya bakal melakukan road show dengan beberapa penyanyi tenar di tanah air, sebut saja Imaniar, Dedy Dhukun dan Fariz RM. Kiki Hendrawan memang seniman multi talenta, dia juga menjadi produser channel youtube.
Meski demikian Kiki Hendrawan yang lulusan dari Guangzhou China ini tetap konsisten membantu mengobati pasien Syaraf Kejepit meskipun dibatasi hanya 10 orang saja setiap harinya. Bahkan untuk tetap terus menularkan ilmunya, ia juga tetap mengurus sekolah TCM kedokteran timur akupuntur yang diberinama Yapeptri.