Sejauh mata memandang, terdapat hamparan bukit dan pepohonan hijau yang menjadi pemandangan indah yang bisa disaksikan secara cuma-cuma, mulai dari "glamping", "outbond", hingga pergi ke curug tersembunyi yang bisa ditawarkan kepada pelancong.
Di Desa Wisata Batulayang ada fasilitas atraksi "Jungle Track" bagi yang suka berpetualang.
Juga ada fasilitas "Glamping" dengan konsep rumah desa yang estetik, atau sebut saja "homestay" (rumah singgah). Pelancong bisa berkemah di sekitar lokasi "camping ground" di Bumi Perkemahan.
Di sini juga ada fasilitas "outbond", serta wisata budaya berupa tari Jaipong, tarian khas Sunda.
Pun ada seni kriya, di mana pelancong bisa ikut membuat kerajinan tangan.
Sebab itulah, Universitas Agung Podomoro memilih Desa Wisata Batulayang untuk kolaborasi.
Kolaborasi tersebut dilaksanakan pada bulan Desember 2022 ini dengan melibatkan warga desa setempat seperti kepala desa, perangkat desa, dan ibu-ibu yang akan memiliki usaha “homestay” di Desa Wisata Batulayang.
Tujuan dari program ini ialah untuk mendukung perkembangan usaha di Desa Wisata Batulayang yang akan berdampak pada peningkatan ekonomi warga desa.
Melalui program ini, dosen Universitas Agung Podomoro bersama mahasiswa menyelenggarakan pelatihan marketing dan pelatihan pelayanan prima.
Adapun tujuan dari pelatihan tersebut adalah memberikan pembekalan kepada para ibu yang akan menjalankan usaha “homestay” mengenai produk yang akan dihadirkan, peningkatan pelayanan seperti cara menyapa pengunjung yang baik dan benar, cara menarik pengunjung agar kembali berkunjung ke desa tersebut, serta memberikan pembekalan mengenai strategi pemasaran Desa Wisata Batulayang serta produk unggulan yang dimilikinya.
Melalui program ini, Desa Wisata Batulayang mendapatkan dukungan untuk melakukan perbaikan bangunan sekretariat desa, juga diberikan dukungan oleh mahasiswa dan dosen dalam membuat papan arah jalan serta peta desa guna memberikan informasi kepada para pengunjung seputar area dan wilayah Desa Wisata Batulayang.
Wisata juga meliputi kuliner.
Sebab itu, sebagai langkah awal, dilaksanakan penyediaan kemasan (packaging) produk Desa Wisata Batulayang, yakni “Wedang Layang” varian lemon sebanyak 1.500 pieces, "Wedang Layang" varian original sebanyak 1.500 pcs, “Kutu Mayang” sebanyak 1.500 pcs, dan “Kerupuk Enye” sebanyak 1500 pcs.
Pelaksanaan program tersebut ditunjang dengan promosi di media sosial (medsos) seperti Instagram dan sebagainya. Ditargetkan ada peningkatan “follower” (pengikut) Instagram Desa Wisata Batulayang sebesar 500-1.000 orang.
Akhir Desember program ini diharapkan selesai dan Desa Wisata Batulayang siap menerima tamu yang ingin berlibur akhir tahun dengan pelayanan prima.
Perguruan Tinggi datang, Desa Wisata Batulayang kian melayang.