Jangan tanya naik apa dan berapa lama perjalanan 4.426 kilometer ditempuh. Ngannou berpindah-pindah tumpangan. Dari negerinya melewati Nigeria, Niger, Aljazair naik kereta dan truk secara ilegal.
Begitu memasuki Spanyol, ia dan para imigran gelap ditangkap dan ditahan, selama dua bulan. Tekadnya sudah bulat akan ke Prancis untuk menjadi petinju. Dengan cara ilegal juga, akhirnya Ngannou tiba di Paris.
Tak ada selembar euro di sakunya, tidak punya teman apalagi saudara. Ngannou terpaksa hidup menggelandang. Lama menjadi tunawisma, Ngannou bertemu dengan Francis Carmont. Lalu diperkenalkan dengan Fernand Lopez, pemilik klub MMA.
Sesaat saja Lopez bisa melihat potensi Ngannou. Meski ia ngotot ingin berlatih dan berlaga tinju, tapi Lopez meyakinkan diri sang imigran bahwa ia memiliki potensi luar biasa, dan ia bisa sukses di MMA/UFC.
Maka berkelanalah Ngannou di octagon, mulai November 2013. Debut yang sukses, Ngannou menang KO-1. Tapi, di laga kedua, ia kalah KO-2.
Di laga ke-16, Ngannou berhasil menjadi juara dunia dengan mengalahkan Stipe Mocic, KO-2 dalam laga besar di Las Vegas, 27 Maret 2021.
Dan terakhir, ia sukses mempertahankan gelar juara dunia UFC setelah menang angka atas Ciryl Gane, di Abaheim, California, 22 Januari 2022.
Dua kemenangan di negeri Paman Sam itu yang membuat Frank Warren, sang promotor Tyson Fury tergugah. Tanpa basa-basi, ia ditawari untuk bertarung di atas ring.
Seperti kata pepatah lama Pucuk dicita ulam pun tiba, apa yang sejak masih di Batie, Kamerun, kampungnya, diidam-idamkan, akhirnya datang juga. Hebatnya, meski tidak memperebutkan gelar, pertarungannya melawan Tyson Fury akan menjadi momentum bagi Ngannou untuk bisa hijrah dari Octagon ke Ring Tinju.
Hebatnya pula, Fury justru merespon dengan luar biasa. " I will fight you, Ngannou" ujar Fury.
Langkah ini membuat beberapa petinju yang sangat ingin melawannya menjadi iri. Oleksandr Usyk, juara dunia kelas berat WBA/IBF/WBO, Zhilei Zhang, juara interim WBO dari Cina, menggerutu.
Dari kisah ini, saya mencatat tekad anak miskin yang sangat kuat, diperlihatkan oleh Francis Zavier Ngannou. Bahkan, kita diajarkan bahwa kesulitan seberat apa pun tidak harus mengubah niat dengan iming-iming harta, jika tidak halal, tidak dapat mengganggu kita.
Sungguh, kemiskinan tidak harus membutakan nurani kita. Di saat banyak orang yang sudi melakukan apa saja, bahkan menjual negara, menelantarkan rakyat, demi ketenaran, kekayaan, dan kekuasaan, seorang anak kuli panggul pasir sungai di desa Batie, Kamerun, mengajarkan pada kita untuk tidak melakukannya. Tekad kuat, berdoa, dan berusaha membuat ia mampu melewatinya.
Semoga bermanfaat...
*M. Nigara, Wartawan Tinju Senior dan Komentator Tinju tvone