News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Catatan Sepakbola: Ketika Tiba-Tiba Timnas Garuda Jadi Idaman

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Selebrasi Pemain Timnas Indonesia setelah Ragnar Oratmangoen cetak gol di kandang Vietnam, kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (26/3/2024)

PSSI sendiri akhirnya memilih pola yang berbeda tentang pemain naturalisasi. PSSI mengambil jalan pintas dengan naturalisasi murni.

Dari kesuanya, hanya Christian Gonzales yang skill nya di atas rata-rata pemain lokal. Tahun 1950an timnas kita juga pernah dibela oleh Van der Vin, kiper asli Belanda yang jatuh hati dengan PSSI.

Mesin gol

Dalam catatan yang lalu, saya tekankan untuk mencari tukang bikin gol. Sehebat apa pun tim, jjka tidak mampu membuat gol, maka semua perjuangan akan sia-sia.

Menurut hemat saya, kita sesungguhnya punya tukang bikin gol, Ramadhan Sananta, tetapi, Shin Tae-yong pasti memiliki perhitungan tersendiri belum memperoleh peran utama.

Berulang Sananta hanya dimainkan 10 menit terakhir. Beruntung di leg-2 lawan Vietnam, ujung tombak Persis Solo itu mampu menambah kemenangan kita menjadi 3-0.

Hadirnya Ragnar dan Thom Haye serta kecerdikan Jay, sangat menyegarkan tim. Tiga gol ke gawang Vietnam di kandang lawan, membuat keyakinan saya terkait tukang bikin gol, sudah sedikit terjawab.

Jika kita tetap tidak memiliki seorang spesialis tukang bikin gol, maka kombinasi pemain menjadi mesin gol, adalah jawaban pokok.

Apalagi, dalam waktu dekat, Ole Romeny, pemain depan FC Utrecht yang memiliki darah Indonesia dari ibu dan nenek, sudah siap mengikuti jejak Haye dan Oratmangoen, serta Ivar Jenner kawan satu klubnya.

Sebagai pemain dari klub Eredivisie, catatan saat ini berada di urutan 8 klasemen sementara, diharapkan bisa ikut memperkuat mesin gol timnas Merah-Putih.

Sementara Million Manhoef yang saat ini bermain untuk Stoke City, Inggris, tampaknya bisa menambah ketajaman mesin gol kita. Dati 37 gol memasukan, 7 berkat asis dari Manhoef.

Selain itu, masih sederet pemain berdarah separuh Indonesia yang siap membela Merah-Putih. Artinya, langkah Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI, semakin nyata. Peran Zainudin Amali sebagai Waketum dan Yunus Nusi sebagai Sekjen, juga semakin jelas.

Dan terpenting, apa yang kita harapkan, semakin lama semakin mendekati jalan yang benar. Serta jangan lupa status STY bisa segera diselesaikan...

*M Nigara, Wartawan Sepakbola Senior

M Nigara bersama Shin Tae-yong
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini