Oleh: Karyudi Sutajah Putra
TRIBUNNEWS.COM - Bila kekuasaan adalah lampu bercahaya terang, maka para politikus adalah laron-laron yang berburu kuasa.
Laron atau rayap atau anai-anai masuk ke dalam rumpun Isoptera. Laron disebut juga rayap yang bersayap. Habitat laron adalah area gelap dan lembab, biasanya bersarang pada kayu. Mereka hidup berkoloni.
Nah, di awal musim penghujan, untuk menghindari hawa dingin, mereka terbang mencari area terang dan hangat. Jika ada lampu menyala, mereka akan mengerubunginya.
Selain mencari kehangatan, mereka bertemu satu sama lain, jantan dan betina, lalu berkawin ria dengan melepaskan sayap-sayapnya untuk kemudian berkembang biak dan beranak-pinak.
Namun, laron-laron itu saat kembali menjadi rayap tidak sungkan-sungkan untuk menggerogoti sarangnya, yakni kayu. Maka banyak kayu di rumah-rumah yang dimakan rayap.
Demikianlah amsal politikus. Pemilu/Pilpres 2024 kemarin ibarat awal musim penghujan, sehingga mereka kasak-kusuk ke sana kemari untuk berburu kuasa.
Seperti laron-laron berburu lampu. Dan lampu yang bercahaya terang itu adalah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, presiden dan wakil presiden terpilih di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sebut saja Surya Paloh. Sebut saja Muhaimin Iskandar. Ketua Umum Partai Nasdem dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu merapat dan menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Gibran.
Untuk apa kalau bukan untuk mendapatkan kue kukuasaan, yakni kursi kabinet?
Hal yang sama kemungkinan akan dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Adapun PDI Perjuangan baru akan memutuskan apakah akan menjadi oposisi atau berkoalisi dengan pemerintahan Prabowo-Gibran pada 26 Mei 2024.
Padahal, Nasdem, PKB dan PKS semula tergabung dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024. Namun kini mereka justru berpaling dan beralih mendukung Prabowo-Gibran.
Tanpa basa-basi. Tanpa malu-malu. Tanpa etika dan fatsoen politik. Mereka dengan enteng menanggalkan dan meninggalkan idealisme, bahkan mungkin ideologinya, demi secuil kue kekuasaan. Idealisme dan ideologi mereka barangkali memang kekuasaan.
Adapun PDIP mengusung capres-vawapres, Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang bersama Anies-Muhaimin dikalahkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 dengan selisih suara yang cukup telak. Pilpres pun berlangsung hanya satu putaran.