News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Berburu Asa di Pulau Buru, Catatan Kaki Program TMMD ke-120 Atasi Banjir di Desa Waeleman

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dansatgas TMMD 120 Kodim 1506/Namlea Letkol Arh Agus Nur Fujianto, S.I.P, M.Han, berbincang dengan warga Desa Waeleman, Kec Waelata, Kab Buru provinsi Maluku.

TMMD ke-120 Kodim 1506/Namlea

Berburu Asa di Pulau Buru

Oleh: Letkol Arh Agus Nur Fujianto, SIP, MHan.

Dansatgas Kodim 1506/Namlea

MENTARI merayap, condong ke barat.

Sinarnya mulai meredup, tersaput mendung. Semilir anginpun bertiup pelan, menyapa dedaunan, menghadirkan kesejukan.

Sementara seorang lelaki, berbadan tegap, berseragam loreng khas Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan dua melati di pundak terlihat memandang nun jauh di sana, pada sungai yang airnya terlihat tenang.

Lengkung di wajahnya samar terlihat ketika gelombang kecil dengan riak yang berkejar-kejaran mulai tampak.

Dihirupnya udara pelan, kemudian dihembuskan. Ditebarkanya senyuman, menikmati keindahan nan memukau, kesederhanaan yang memikat dari Warga Desa Waeleman di Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku ini.

Di desa yang terletak di Pulau Buru, tempat tahanan politik (tapol) saat zaman orde baru inilah asa itu coba diwujudkan.

Dia kembali tersenyum, kali ini terlihat yakin, kemudian berbalik arah, melangkah cepat ke kerumunan warga Desa Waeleman yang membantu pengerjaan drainase di tepian jalan desa. Senyum-senyum tulus mereka membangkitkan semangat untuk segera menyelesaikan pekerjaan drainase di desa tersebut. “Masih semangat?” tanyanya pada warga yang berbalas kompak, “Masih Komandan!”.

Desa Waeleman yang menjadi sasaran TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 120 Kodim 1506/Namlea ini memang terletak di antara dua sungai, Waelo dan Waeapo. Dan yang sudah hampir 30 tahun warga menderita akibat banjir tahunan yang melanda desa mereka.

“Keberadaan dua sungai sering menyulitkan warga selama 30 tahun belakangan ini. Banjir dari luapan sungai bisa menggenangi rumah warga hingga mencapai setinggi dada orang dewasa. Banjir tidak hanya merusak rumah-rumah warga, tapi juga mematikan ternak seperti ayam dan sapi, serta menghancurkan tanaman pertanian yang menjadi sumber penghidupan warga.

"Tanaman-tanaman mati, ternak mati ayam mati sapi mati. Dan anak-anak pun tidak bisa bersekolah. " jelas Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD ke 120 Kodim 1506/Namlea Letkol Arh Agus Nur Fujianto, SIP, MHan.

Desa Waeleman yang sehari-hari tidak berlistrik ini, lanjut pria yang juga menjabat Dandim 1506/Namlea ini merupakan perkampungan/terpencil, dengan struktur tanah yang rendah sehingga rawan banjir.

Kisah pilu itu pulalah yang menjadi alasan terpilihnya Desa Waelaman menjadi sasaran TMMD ke 120 ini,

Keberadaan 150 personel Satgas TMMD inilah yang nantinya sekuat berusaha mengatasi banjir dengan pembuatan talud serta gorong gorong dan drainase.

Untuk talud sepanjang 353 meter dibangun di dua titik, yakni di Desa Waeleman, Kecamatan Waelata dan Desa Waenetat, Kecamatan Waeapo. Khusus drainase dan gorong-gorong sepanjang 270 meter hanya di Desa Waeleman.

“Selain Waeleman juga di Waenetat. Banyak lokasi persawahan dan perkebunan yang luasnya ratusan hektar kita jumpai disana. Dan kondisinya sama, rawan banjir,” ungkap Dansatgas.

Untuk itulah lanjut Dansatgas, satu-satunya jalan mengatasinya hanya dengan melakukan pembangunan drainase dan gorong-gorong, selain talud untuk menahan banjir. “Sayangnya pelaksannaan pembangunan tidak selamanya mulus, banyak kendala yang kita hadapi, seperti cuaca yang tidak bersahabat. Bayangkan hujan deras turun di saat siang hingga sore sehingga menggangu pengerjaan sasaran fisik,” ungkapnya.

Sehingga sela Dan SSK Letda Inf Rizal Taher, tidak ada cara lain selain berusaha menutupi dengan terpal. Belum lagi saat air menggenang maka harus dipompa. “Sehingga anggota satgas pun harus lembur untuk menyelesaikannya,” ujarnya.

Beruntung, tambah Dansatgas, warga sekitar lokasi sasaran banyak membantu, sehingga personel Satgas yang bertugaspun terasa ringan dalam pengerjaan.  Apalagi TMMD ke 120 yang dimulai pada 8 Mei dan berakhir pada 7 Juni 2024 tidak hanya sasaran fisik saja tetapi juga dan non fisik, sehingga membutuhkan kerja bersama.

Warga Desa Waeleman, Kec Waelata, Maluku, bergotong royong bersama personel kodim 1506/Namlea membuat talud dan drainase serta gorong-gorong untuk mengatasi banjir.

Sasaran Fisik dan Non-Fisik

Seperti diketahui selain sasaran fisik berupa pembuatan talud dan drainase atau gorong-gorong di dua desa sekaligus yakni, Desa Waelaman dan Waenetat, juga ada sasaran non fisik, di antaranya sosialisasi wawasan kebangsaan (Wasbang) dan bela  negara. “Pada sosialisasi ini kita berupaya melakukan pembinaan, mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan menanggulangi paham berbahaya yang akan melunturkan rasa cinta kita pada Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI),” jelasnya.

Kemudian, Papar Dansatgas, juga ada sosialisasi ideologi Pancasila, yang akan membentengi warga agar tidak terpengaruh dengan kelompok ataupun ideologi tertentu dan tetap menjaga Pancasila dengan bersama-sama memupuk persatuan dan kesatuan dan berharap mampu membangkitkan semangat patriotisme dan cinta tanah air, dan mempertahanankan kedaulatan  NKRI di tengah perkembangan zaman dengan teknologi yang semakin canggih.

“Sosialisasi bahaya narkoba, yang bertujuan untuk melakukan pencegahan dan antisipasi dini  dari penyalahgunaan obat-obat terlarang atau narkoba pada generasi muda. Disusul sosialisasi pertanian, yang akan meningkatkan produktivitas petani sekaligus untuk menjaga ketahanan pangan,” paparnya.

Lanjut Dansatgas, ada sosialisasi KB Kes dan stunting, yang akan memberi pemahaman tentang stunting dan mendotong masyarakat untuk memerhatikan gizi anak dan tumbuh kembang anak karena anak adalah generasi masa depan bangsa.

Disusul sosialisasi Kamtibmas, adalah upaya pembinaan, mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat. Dan, sosialisasi kerukunan antar umat beragama, tujuannya meningkatkan toleransi dengan memahami perbedaan agama dan budaya demi kesatuan dan persatuan.

“Selain dua program di atas, dalam TMMD ke 120 kali ini ada program tambahan Kasad, yakni pembuatan sumur bor dan bak penampungan air,” pamer Dansatgas.

Warga Desa Waeleman, Kec Waelata, Maluku bergotong royong bersama personel kodim 1506/Namlea, untuk pemasangan toren air dilokasi TMMD 120

Dua Segi Kemanfaatan TMMD

Dari kedua sasaran di atas, ada dua manfaat program TMMD ke 120 Kodim 1506/ Namlea, yakni dari segi kesejahteraan masyarakat dan segi pertahanan darat. Dari segi kesejahteraan masyarakat, TMMD ke 120 akan mampu meningkatkan sarana fasilitas  umum di daerah sasaran, mengatasi banjir dan mencegah penyakit, serta memperlancar aktivitas social.

Sedangkan dari segi pertahanan darat yakni, meningkatkan semangat bela negara, pemahaman wawasan kebangsaan dan ideologi Pancasila. “Juga neningkatkan sumber daya nasional yang mendukung pertahanan negara, terciptanya kondisi sosial masyarakat yang tangguh, dan memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat. Karena kesemua sasaran itu melibatkan warga,” jelas Dansatgas.

Personel kodim 1506/Namlea, makan siang bersama dengan warga dilokasi TTMD 120 di Desa Waeleman Kab Buru Maluku.

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa

Kerja keras Satgas TMMD ini pun mendapat apresiasi Darem 151/ Binaiya, Brigjen TNI Antoninho Rangel Dasilva,  SIP, MHan. Sinergi antara TNI dengan masyarakat ini demi pemberdayaan ekonomi masyarakat terutama masyarakat yang berada di wilayah 3T (tertinggal, terisolasi, dan terluar). “Sehingga masyarakat merasa menikmati pembangunan yang berkeadilan,” tegasnya.

Hal itu diamini, Penjabat (Pj) Bupati Buru Syarif Hidayat,  SE,  MSi. Bupati menyambut baik dan mengapresiasi program TMMD ke 120 sebagai bentuk sinergiitas dan kolaborasi yang kuat antara TNI dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buru dalam pembangunan di wilayahnya.

"Program TMMD ke 120 ini juga mampu memperkuat semangat gotong royong masyarakat serta membangun semangat dan rasa percaya diri pada masyarakat," ucapnya.

Pj Bupati lantas menyebut, TMMD merupakan salah satu wujud Operasi Bakti TNI yang dilaksanakan terintegrasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat untuk mendorong percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

“Kegiatan tersebut merupakan keterpaduan antara TNI bersama pemerintah daerah sebagai upaya percepatan dan terobosan pembangunan di daerah pedesaan sebagai langkah peningkatan infrastruktur dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Dan kesemuan itu menurut Pangdam XV/Pattimura, Mayjen TNI Syafrial,  SPC, M Tr (Han) sebagai bentuk komitmen TNI AD memberikan manfaat bagi masyarakat, TMMD merupakan bentuk kebersamaan maupun gotong royong antara TNI dan masyarakat yang dapat membangkitkan serta mendorong percepatan program pemerintah dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan.

Selain untuk melaksanakan pemerataan pembangunan di tingkat wilayah, kegiatan TMMD bertujuan untuk memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, meningkatkan wawasan kebangsaan, cinta tanah air serta kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kegiatan tersebut merupakan keterpaduan antara TNI bersama pemerintah daerah sebagai upaya percepatan dan terobosan pembangunan di daerah pedesaan sebagai langkah peningkatan infrastruktur dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kepada masyarakat Desa Waeleman saya sampaikan selamat, semoga apa yang telah kita bangun bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Jaga dan rawatlah hasil pembangunan TMMD ini dengan baik,” pintanya.

Dan permintaan itu langsung dijawab oleh Kepada Desa Waeleman, Jaka Permana yang berjanji akan selalu menjaga apa yang telah dibangun dalam program TMMD ke 120 ini. “Kami berjanji akan selalu menjaganya, demi masa depan yang lebih baik untuk masyarakat,” tegasnya.

Jaka Permana tak lupa mengucapkan rasa syukur dan terima kasih pada personel Satgas yang terlibat dalam TMMD ke 120 ini. Karena keberadaanya mampu menyingkirkan beban yang dihadapi warganya. “Masalah banjir ini puluhan tahun tidak terpecahkan. Dan saat ini apa yang menjadi keinginan warga terwujud. Tentu hal ini disambut gembira oleh warga yang akan merasakan bebas mencari nafkah tanpa dihantui dengan masalah banjir. Terima kasih Pak TNI,” ujar dengan suara merendah.

Kebahagian serupa dirasakan Amran, warga Desa Waeleman ini. Berkat TMMD berbagai fasilitas terbangun. ”Alhamdulillah darainase dan talud kokoh, semoga mampu membendung banjir,” harapnya.

Dan keduanya kembali berjanji akan menjaga apa yang sudah dibangun demi kesejateraan bersama. “Kami janji akan terus menjaganya,” tandas Jaka Permana yang diamini Amran.

Kegembiraan keduanya merupakan kegembiraan seluruh warga yang bisa menatap masa depan lebih baik. Karena ketika jalanan desa telah terpasang talut hingga gorong-gorong dan drainase maka asa warga selama puluhan tahun itupun kini nyata.

Keduanya pun tersenyum. Sementara mentari sore terus merambat meninggalkan siang, sebentar lagi tenggelam, berganti malam. Dan gelap malam ini tak akan mampu mengubur harapan, karena esok akan ada harapan yang lebih baik, bersama datangnya awal baru.

(Letkol Arh Agus Nur Fujianto, SIP, MHan, Dansatgas Kodim 1506/Namlea)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini