News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Partai Macron Kalah Telak, Prancis Bakal Berubah Haluan

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Prancis dan kandidat partai La Republique en Marche (LREM) untuk pemilihan ulang Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte Macron merayakan kemenangannya dalam pemilihan presiden Prancis, di Champ de Mars di Paris, pada 24 April 2022. (Photo by Ludovic MARIN / AFP)

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Kelompok kanan Prancis yang berintikan partai Reli Nasional, merebut kemenangan di putaran pertama Pemilu Parlemen Prancis.

Pemilu ini digelar lebih awal setelah Presiden Prancis Emanuel Macron membubarkan parlemen sebagai buntut kekalahan partainya di Pemilu Parlemen Uni Eropa.

Reli Nasional yang dipimpin tokoh muda Jordan Bardella memenangkan kursi terbanyak, dan mengubah drastis lansekap politik Prancis.

Macron selama beberapa tahun tampil sebagai pemimpin politik berhaluan tengah Renaisans yang menyebut diri mereka Together atau Ensemble.

Hasil exit poll Minggu malam 30 Juni 2024 oleh lembaga survei Ipsos dan Talan, Reli Nasional dan sekutunya memimpin dengan perolehan 33,2 persen suara.

Peringkat kedua blok sayap kiri Front Populer Baru meraih dukungan 28,1 persen. Sedangkan Koalisi Macron di urutan ketiga dengan hasil 21 persen suara.

Tingkat partisipasi pemilih diperkirakan mencapai 65,5 persen, tertinggi yang pernah terjadi di Prancis dalam empat dekade.

Menurut proyeksi Radio France Internationale (RFI), Reli Nasional siap mendapatkan antara 230 dan 280 kursi di Majelis Nasional yang beranggotakan 577 orang.

Sementara perkiraan untuk blok Macron adalah antara 70 dan 100 kursi. Perbandingan yang sangat kontras di antara dua blok utama politik Prancis ini.

Baca juga: Sayap Kanan Pimpin Hasil Putaran Pertama Pemilu Parlemen, Bagaimana Masa Depan Prancis?

Baca juga: Partainya Kalah, Presiden Macron Bubarkan Parlemen dan Serukan Pemilu Nasional Dipercepat

Para pendukung Reli Nasional sejak Minggu mala merayakan kemenangan mereka, ketika para pemimpin partai mendesak mereka untuk memobilisasi dukungan di putaran kedua pemungutan suara pada 7 Juli 2024.

Marine Le Pen, mantan pemimpin Reli Nasional mengatakan, rakyat Prancis hampir memusnahkan blok Macronis.

Ia meminta Reli Nasional tetap memenangkan mayoritas absolut agar Emmanuel Macron terpaksa mencalonkan Jordan Bardella sebagai Perdana Menteri Prancis.

Hasil ini membuat Macron sangat kecewa, dan menyerukan para pemilih untuk menghalangi kelompok sayap kanan dan mencegah Reli Nasional nantinya mengendalikan parlemen.

Perdana Menteri Gabriel Attal juga mendesak semua kekuatan menghentikan kelompok sayap kanan yang ingin memperoleh mayoritas absolut.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini