News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Hari Guru Nasional

Pembelajaran Mendalam akan Berhasil Jika Para Guru Berkualitas dan Sejahtera

Editor: Dodi Esvandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Yayasan LPI Al Hikmah Surabaya, Dr. Mohammad Zahri, M. Pd,

Oleh: Dr. Mohammad Zahri, M. Pd.
Ketua Yayasan LPI Al Hikmah Surabaya

HARI ini tepat 25 November, Indonesia memperingati Hari Guru Nasional (HGN).

Sebuah momentum di mana bangsa Indonesia mengapresiasi dedikasi dan perjuangan para pengajar dan pendidikan anak bangsa yang telah berperan khususnya dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa.

Hari Guru yang rutin diadakan satu tahun sekali ini juga menjadi refleksi bagi semua stakeholder pendidikan bangsa ini, khususnya mengenai bagaimana meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan.

Termasuk pemerataan tenaga pengajar di seluruh wilayah Indonesia, serta peningkatan kesejahteraan dan status guru, terutama bagi guru swasta dan honorer.

1. Pemerataan Guru di Seluruh Wilayah Indonesia

Pemerataan guru di Indonesia merupakan salah satu tantangan besar yang harus dihadapi Pemerintah.

Tantangan tersebut terutama di daerah-daerah terpencil, pedalaman, dan pulau-pulau kecil yang masih kekurangan tenaga pendidik berkualitas.

Pemerataan ini penting agar setiap anak Indonesia, tanpa memandang tempat, daerah dan wilayah manapun sepanjang hidup di Indonesia, dapat menikmati pendidikan yang layak dan setara bagi mereka.

Karena pendidikan sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945 merupakan hak segala bangsa sebagai sarana untuk memberantas kebodohan dan keterbelakangan.

Pemerintah Indonesia juga pada dasarnya telah berupaya untuk mengatasi ketimpangan Pendidikan yang terjadi, dengan berbagai kebijakan seperti program Guru Garis Depan (GGD) yang menempatkan guru di daerah-daerah terpencil yang kekurangan tenaga pendidik.

Selain itu, pemetaan data guru dan sekolah melalui Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK) dan Platform Data Pendidikan juga membantu mengidentifikasi daerah-daerah yang masih minim dari ketersediaan guru di wilayah tersebut.

Namun, masalah pemerataan guru tidak hanya soal distribusi fisik, tetapi juga kualitas pendidikan.

Untuk itu, dibutuhkan strategi yang lebih holistic dan berkesinambungan, termasuk pengadaan pelatihan dan pengembangan profesi guru di daerah-daerah yang sulit dijangkau.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini