TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar pukul 13.55 WIB, situasi pos polisi di Bundaran Hotel Indonesia (HI) nampak kosong, Jumat (6/2/2015).
Briptu Muhammad Robby, seorang personil Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sibuk membuka separator yang sedang terkunci di depan pos itu. Hal ini supaya kendaraan pribadi bisa dengan bebas berputar arah balik di jalan tersebut.
Kendaraan pribadi dapat berputar arah, namun hanya dalam kondisi-kondisi tertentu saja. Misalnya saja terjadi kemacetan parah.
Menurut Robby, bila separator tak dibuka kemacetan akan menambah parah.
Robby terlihat berusaha mengatur kendaraan pribadi yang sedang melintas di jalan depan pos tersebut. Karena, saat itu, kondisi kendaraan sedang padat merayap.
Kendati demikian, Robby menegaskan,
angkutan umum seperti kopaja dan metromini tidak diizinkan berputar balik di jalan itu. Bila itu terjadi, kata Robby, polisi akan langsung melakukan penilangan
"Mereka (kopaja dan metromini kan sudah ada trayeknya sendiri. Jadi enggak bisa memutar sembarangan. Biasanya kami tilang kalau ada (kendaraan angutan umum) seperti itu," katanya.
Lebih lanjut, Robby mengaku belum mengetahui perihal video yang merekam pungutan liar (pungli) di Bundaran Hotel Indonesia. Bahkan, dirinya cukup terkejut setelah wartawan melontarkan pertanyaan itu.
"Saya belum tahu," katanya.
Sebagai polisi lalu lintas, dirinya mengaku hanya menjalankan perintah dalam bertugas.
Selain itu, rambu-rambu dan peraturan lalu lintas yang ada menjadi pedomannya.
Ia sempat menujukkan tanda rambu-rambu yang terpasang di tiang-tiang sekitar 20 meter dari pos polisi kepada juru warta. Rambu-rambu berwarna kuning tersebut tak ada larangan bagi kendaraan pribadi berputar arah.
Sebelumnya diberitakan, Kernet Kopaja terlihat turun dari busnya dan berlari-lari menuju pos polisi di Bundaran HI, Jakarta Pusat. Ia menaruh sesuatu di pos polisi, lalu berlari ke arah Hotel Mandarin (seberang pos polisi). Kernet itu juga menaruh sesuatu di pot bunga yang ada di trotoar samping hotel, Jalan MH Thamrin.
Sementara bus Kopaja dari arah Dukuh Atas (Jalan Jenderal Sudirman) yang seharusnya lurus menuju Tanah Abang, malah memutar balik di dekat pos polisi. Bus menepi ke arah trotoar samping Hotel Mandarin, menghampiri si kernet, lalu kembali melaju ke arah Jalan Jenderal Sudirman.
Adegan itu terekam dalam video berdurasi 2 menit 12 detik yang diunggah ke YouTube oleh seorang pemilik akun Ray Hendriks. Sepanjang Rabu (4/2) dan Kamis (5/2) kemarin, video berjudul "Kopaja Setor ke Polisi di Bundaran HI" itu membuat heboh dan ramai diperbincangkan para netizen.
Menurut keterangan yang ada di YouTube, video itu direkam pada 15 Januari 2015. Dalam video itu, terlihat ada tiga bus Kopaja yang melewati Jalan Jenderal Sudirman hendak berputar arah di pos polisi Bundaran HI.
Sebelum bus berputar, kernet dari bus-bus tersebut turun menaruh sesuatu di pos polisi dan pot bunga samping hotel. Seharusnya, bus-bus tersebut berjalan lurus melanjutkan trayeknya ke arah Tanah Abang.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie