Laporan Reporter Tribunnews Video, David Tobing
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Sungguh sedih melihat penderitaan bayi bernama Sukna Clarissa (5 bulan). Bayi dari pasangan Sukriya dan Alaina Yusnita, warga Kepulauan Meranti, Riau, itu harus menahan sakit dan berjuang hidup melawan penyakit Atresia Bilier.
Penyakit Atresia Bilier merupakan penyakit langka. Penyakit ini berupa penyumbatan saluran empedu dan gangguan hati, sehingga pertumbuhan tubuh dari penderita menjadi terganggu.
Orang tua sang bayi pun membawa putri mereka berobat di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru, Kamis (19/3/2015).
Bayi Sukna Clarissa tak henti menjerit dan menangis menahan sakit dari penyakit yang dideritanya. Sang bayi itu pun telihat kesulitan untuk bernafas. Pada bagian perut bayi terlihat gembung, dengan kulit telihat kekuning-kuningan.
Bayi malang itupun harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Alaina, ibunda bayi itu menuturkan, tanda-tanda penyakit yang diderita bayinya baru terlihat sejak bayi itu berusia 36 hari.
Saat itu, kondisi mata dan tubuh bayi itu menguning. Orang tua sang bayi pun memeriksakan kondisi bayi itu kepada bidan setempat. Bidan menyarankan agar bayi diperiksa lebih lanjut ke dokter spesialis anak.
Menurut Tubagus Odi, dokter anak di RSUD Arifin Achmad, pada usia 3 bulan bayi Clarissa sudah pernah menjalani operasi Kasai (yakni membuat pintasan antara hati dan saluran cerna agar cairan empedu dapat mengalir ke saluran cerna) tahap I di RSUD Pekanbaru.
Namun, gangguan pada hati dan penyumbatan empedu membuat dokter menyatakan upaya yang bisa dilakukan adalah cangkok hati.
Orang tua sang bayi itupun hanya bisa berusaha dan berharap putri tercinta mereka bisa lekas sembuh. Mereka berencana membawa Clarissa ke rumah sakit di Malaka. Sayangnya rencana itu masih terbentur ekonomi mereka yang pas-pasan.