Laporan Wartawan Warta Kota, Ahmad Sabran
TRIBUN BALI, BANGLI - Suasana Lingkungan Banjar Kerta Bhuana, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Rabu (6/5) sore kemarin terlihat sepi dari aktivitas, Tepatnya dirumah Jero Wacik.
Yang terlihat hanya beberapa pekerja bangunan yang sedang melakukan renovasi di salah satu rumah dikomplek rumah Jero Wacik.
Kerabat Jero Wacik yang tidak lain adalah Keponakannya, Ni Putu Puspawati mengatakan dari keluarga besar disini tidak ada recana untuk ke Jakarta guna memberikan dukungan kepada Jero Wacik.
"Ga ada rencana ke Jakarta, masalahnya di biaya. Kita kan ga punya biaya untuk nengok ke Jakarta. Paling ada beberapa aja yang kesana, seperti Kakak Jero Wacik sama Keponakannya yang di Denpasar.
Kita dari kampung tidak mungkin kesana," tegas Puspawati dengan mata berkaca-kaca menahan nangis.
Kita disini hanya dapat memberikan dukungan moral aja melalui berdoa, agar Jero Wacik tabah.
Dari keluarga selalu mengadakan doa bersama sejak Pak Jero ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK beberapa bulan yang lalu.
"Saya hanya berharap agar pak Jero tidak dihukum lama-lama. Karena tidak mungkin Pak Jero melakukan itu.
Sanggahan dirumah sudah 10 tahun lebih tidak pernah dilakukan renovasi setelah pak Jero jadi Menteri," tegasnya kepada Tribun.
Namun terakhir beliau kesini sekira bulan April tanggal 3 kalau tidak salah. Saat Purnama di Pura Batur ini pulang sembahyang.
Tapi tidak sempat mengobrol banyak saat itu, hanya bertemu di Pura papasan saja. "Sama-sama sibuk saya saat itu karena ngayah juga di Pura. Pak Jero kapan pulang? Oh kemarin-kemarin," ungkapnya.