Laporan Reporter Tribunnews Video, David Tobing
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Berbagai upaya dilakukan Kepolisian Lalu Lintas Polresta Pekanbaru, untuk menumbuhkan kesadaran tertib berlalu lintas dan pentingnya budaya keselamatan dalam berkendaraan di jalan raya kepada pengendara.
Salah satunya dengan cara menggandeng para tuna daksa (cacat tubuh), korban kecelakaan lalu lintas, menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.
Dalam Operasi Simpatik 2015 di Bundaran Tugu Zapin, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Sabtu (6/6/2015), para tuna daksa membacakan deklarasi keselamatan berlalu lintas.
Yonedi (43), salah seorang tuna daksa korban laka lantas, usai membacakan deklarasi hari itu mengaku, kehidupannya suram setelah mengalami kecelakaan lalu lintas pada tahun 2014 lalu. Salah satu bagian tubuhnya harus diamputasi.
Sejak itu dia harus melalui kehidupan yang berat saat harus menjalankan aktivitas seperti dahulu.
"Saya mengajak pengguna jalan untuk menyadari pentingnya keselamatan berlalu lintas. Jangan lagi ada korban seperti kami," ujarnya.
Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Zulanda mengatakan, kegiatan yang mereka lakukan semata-mata demi untuk menumbuhkan empati dan kesadaran dalam diri pengguna jalan, tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas.
Menurut Zulanda, kesadaran harus dibangun sejak dini. Dan semua pihak harus bersama-sama menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.(*)