Laporan Wartawan Tribun Jambi, Eko Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Menindaklanjuti Surat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), perihal stabilisasi bahan pangan selama Bulan Suci Ramadhan.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dibentuk Pemerintah Provinsi Jambi menyatakan bahan pangan, mulai dari stok, harga dan antisipasi kekurangan bahan pangan sudah dianggap aman.
Hal itu disampaikan oleh beberapa instansi pemerintah yang tergabung dalam TPID Provinsi Jambi.
Digelarnya rapat penyampaian pengamatan tim tersebut, jelang bulan Ramadan, Bulog, Pertamina, BPS Provinsi Jambi, Dinas Pertanian dan Bank Indonesia menyampaikan hasil yang diperlukan dan ketersediaannya selama Bulan Ramadan.
Disampaikan oleh Sekda Provinsi Jambi, Ridham Priskap, yang juga sebagai Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah menyebutkan.
"Dari hasil penyampaian oleh beberapa instansi yang tergabung, semua pasokan yang diperlukan selama Ramadan dikatakan aman,"ujar Ridham usai Rapat TPID di Ruang Kajang Lako, Gedung Bank Indonesia Perwakilan Jambi, Senin (22/6).
Ia menyebutkan, seperti kebutuhan beras, Bulog perwakilan Provinsi Jambi telah menyiapkan persediaan stok sebanyak 7.200 ton beras untuk di Kota sampai daerah kabupaten di Provinsi Jambi.
Selain itu, sudah sebanyak 3.00 ton beras dalam perjalanan ke gudang Jambi dan juga Kabupaten Sarolangun.
Sedangkan untuk kebutuhan dibeberapa pasar di Kota Jambi, Ridham pun menyampaikan hasil yang diterimanya dari Dinas Pertanian Provinsi Jambi.
Dimana kebutuhan cabai di pasar Angso Duo Kota Jambi sebanyak 16 ton perhari dengan produksi sebesar 10 ton perhari dari Kabupaten Kerinci, dan beberapa kabupaten lainnya.
Ridham juga menyampaikan bahwa, saat ini antisipasi tim TPID dalam memenuhi kebutuhan daging, pihaknya juga menganjurkan masyarakat bisa menggunakan daging beku dalam kemasan, dimana sudah masuk hasil uji dan terbukti bersih, halal dan aman.