Laporan Reporter Tribunnews Video, Rahmat Taufik
TRIBUNNEWS.COM, TENGGARONG - Ribuan warga berkumpul di sepanjang Jalan Monumen Timur hingga Jalan Mulawarman, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (10/6/2015) mulai pukul 07.00 Wita.
Mereka duduk lesehan beralaskan karpet dan terpal. Sejumlah makanan dan kue tradisional khas Kutai serta minuman tersaji di hadapan mereka.
Warga ikut bersuka cita menikmati hidangan dalam acara beseprah yang digelar keempat kalinya dalam tiap perhelatan Erau.
Warga duduk bersama dengan keluarga Kesultanan Kutai, bupati, dan para pejabat lainnya.
Mereka turut memeriahkan beseprah yang menjadi rangkaian acara dari perhelatan Erau yang digelar selama sepekan.
Bupati Kukar, Rita Widyasari mengatakan, acara beseprah merupakan perwujudan kebersamaan antara sultan dan rakyat.
"Ide beseprah sendiri datang dari sultan. Karena sultan dulu sering beseprah ke tiap kecamatan yang dikunjunginya," ujar Rita.
Acara beseprah melibatkan 40-50 kelompok, berasal dari SKPD, ormas, perbankan, dan sejumlah delegasi negara peserta International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Art (CIOFF) yang turut meramaikan Erau Pesta Adat Kutai.
Beberapa makanan siap tersaji, seperti nasi kuning, buras, bongko, sarabai, putu ayu, singkong goreng, dan bolu. Beberapa delegasi dari negara asing juga larut dalam suasana suka cita makan bareng dengan warga Kota Raja.
Kendati makanan yang tersaji masih terasa asing di lidah, beberapa delegasi dari luar negeri mencicipinya meskipun tak sampai habis. Bahkan, ada pula yang tidak menyentuhnya sama sekali, seperti 3 orang perempuan delegasi Rusia.
Pelan-pelan, mereka membuka bungkusan daun pisang yang berisi nasi kuning. Setelah itu, ketiganya terdiam hanya memandangi nasi kuning di hadapannya.
Lain halnya dengan Soma, delegasi asal Hungaria, yang justru menghabiskan nasi kuningnya. Bahkan, ia juga mencicipi puding coklat sebagai hidangan penutupnya.(*)