Laporan Reporter Tribunnews Video, Ratino Taufik
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Sempat dua hari melarikan diri, dua pemuda yang melakukan tindakan penganiayaan di kawasan Pasar Malabar, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, akhirnya dibekuk.
M Tarmizi (19) dan Muhammad alias Amad (21), dijemput anggota Polsekta Banjarmasin Tengah dari rumah keluarga mereka di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Jumat (3/7/2015) dini hari.
Sebelumnya, kedua pemuda yang badannya dihiasi tato ini, melakukan penganiayaan terhadap Rudiansyah (50), pada Selasa (30/6/2015) sekitar pukul 05.00 Wita.
Rudiansyah yang merupakan warga kompleks Mustika Raya Permai, Banjarbaru, menderita luka bakar serius di bagian wajah dan dada akibat disiram air keras oleh salah seorang pelaku.
Ditemui di Mapolsekta Banjarmasin Tengah, Tarmizi mengaku, aksi penganiayaan yang dilakukannya bersama Amad berawal dari masalah utang piutang.
Teman dekatnya meminjam uang Rp 100 ribu kepada korban yang merupakan mantan ayah tirinya. Namun belum lagi berselang satu hari, korban sudah menagih agar utang tersebut dilunasi.
"Pinjam uang pagi, malam sudah ditagih," kata Tarmizi yang merupakan warga Jalan Sudi Mampir.
Karena belum memiliki uang, Tarmizi terpaksa belum bisa melunasinya. Namun korban malah terus memaksa dan menyuruhnya meminta uang kepada ibunya.
"Di situ saya tersinggung. Kenapa sampai membawa-bawa ibu saya," ungkap pemuda yang istrinya baru melahirkan ini.
Kemudian terjadi cekcok. Terpancing emosi, Tarmizi kemudian mengambil mandau. Merasa tidak aman, korban kemudian berupaya melarikan diri, dan memacu sepeda motornya.
Mendengar ada ribut-ribut, Muhammad alias Amad, saudara sepupu Tarmizi, yang saat itu sedang mencari pasir emas di got pasar, berupaya membantu.
Amad kemudian menyiramkan botol berisi air keras yang dibawanya untuk mencari emas ke arah korban yang saat itu memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi.
"Dia (korban) ngebut. Saya tidak tahu apakah siraman air keras itu mengenainya atau tidak," ujar Amad seraya mengatakan kalau dirinya sudah lama tidak menyenangi korban, karena perilakunya yang sok jagoan.
Setelah kejadian tersebut, kedua pemuda ini lantas melarikan diri ke Pelaihari. Sementara korban harus mendapat perawatan serius di rumah sakit.
Kanit Reskrim Polsekta Banjarmasin Tengah, Iptu Budi Guna Putera membenarkan telah diamankannya dua pelaku penganiayaan yang terjadi di Pasar Malabar.
"Awal persoalan dari kasus penganiayaan ini adalah masalah utang," kata Budi.(*)