Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, BANGLI – Ni Wayan Sintia Diana Wati (5) anak dari pasangan I Wayan Sudika (24) dan Ni Wayan Setiani (23) tampak malu saat Tribun Bali mendatangi rumahnya di Dusun Penaga Landih, Desa Landih, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, Rabu (8/7/2015) siang.
Bangunan rumah keluarga Sudika sangat sederhana, yang terdiri dari kamar tidur sekaligus dapur. Ukurannya sekitar 8x5 meter. Lantai yang terbuat dari satu lapisan batako sudah tertutup tanah.
Bambu yang dirajut digunakan sebagai dinding. Sinar matahari pun sampai masuk menembus lubang-lubang rajutan bambu. Apabila musim hujan, air pun merembes masuk.
Kendati demikian, gubuknya itu tak henti didatangi donatur. Begitu besar perhatian masyarakat dengan kondisi keluarga tidak mampu ini.
Tidak hanya anak pertamanya, Ni Wayan Sintia Diana Wati (5), yang mendapatkan perhatian. Anak bungsunya yang belum genap berumur satu bulan, I Komang Sugianta juga diberikan bantuan. Peralatan bayi seperti bedak, sabun, mantel, obat-obatan bahkan kereta bayi berjejer memenuhi ranjang kayu tempat keluarga ini menerima tamu.
Ada satu permintaan Sintia yang membuat hati pasangan suami istri ini sedih. Sintia ingin sama seperti teman-temannya yang lain, yaitu masuk Taman Kanak-kanak (TK).
Namun kembali faktor ekonomi menjadi masalah utama. Keinginan Sintia pun belum bisa mereka wujudkan. Tetapi keinginan Sintia masuk TK pun akan segera terwujud karena ada yang akan menanggung biaya sekolah TK Sintia.
Bahkan Sudika mengatakan Sintia dijanjikan akan ditanggung biayanya hingga Kuliah nanti.
Selain itu, bantuan bedah rumah dari Pemprov Bali yang dijanjikan langsung oleh Karo Humas Setda Prov. Bali saat mengunjungi rumah Sintia beberapa waktu lalu akan segera terealisasikan dalam waktu dekat. Saat pengerjaan bedah rumah dilakukan Sudika mengaku akan menumpang dirumah tetangga.