Laporan Wartawan Tribun Lampung, Yoga Noldy Perdana
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Media art dari Lampung menggelar pameran lukisan bertajuk “Sinau”, yang bertempat di Taman Budaya Lampung, Jalan Cut Nyak Din 24 Bandar Lampung, pada Minggu-Kamis (23-27/8/15).
Ketua Pelaksana pameran lukis sekaligus Kurator, David, mengatakan pameran lukis "Sinau" ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian bimbingan teknis kuratorial yang digelar Kemendikbud beberapa waktu lalu, di Yogyakarta.
“Dari 40 peserta bimbingan teknis kuratorial yang berasal dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia, Lampung masuk dalam empat konsep kuratorial terbaik. Keempat pemenang konsep terbaik tersebut, wajib menggelar pameran di daerahnya masing-masing sesuai konsep yang ada,” ujar David, Minggu (23/8/15).
Pameran lukisan "Sinau" ini, lanjut David, diikuti oleh 15 perupa muda Lampung yang berumur 45 tahun ke bawah, yakni Angga, Andri Sugiarto, Ayu Sasmita, Yulius Benardi, Ibnu Setyo Budiyanto, Bunga Ilalang, Yudhiana, Damsi Tarmizi, Icon, Dinasty Yudhistira, Ian Daniarso, Dika Arsdes, dan Eddy Purwantoro.
“Dengan total ada 30 lukisan dari berbagai media berukuran minimal 100x100 cm dan maksimal 200x200 cm yang dipamerkan dalam acara ini,” tuturnya.
David mengatakan, tema 'Sinau' sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya belajar.
“Makna dari kata belajar tersebut sangat relevan dengan para peserta pameran yang merupakan pelukis muda. Dalam pameran ini kita prioritaskan seniman muda dikarenakan, kita ingin mendeteksi ada berapa banyak seniman muda kita yang ada di Lampung ini. Dan kita juga ingin seniman-seniman muda kita bisa berkembang. Mau tidak mau, seniman-seniman yang sudah senior nantinya juga akan terganti oleh yang muda,” ujar David.
Sementara itu, Kepala UPTD Taman Budaya Lampung Yusuf Rusman, mengatakan pameran tersebut selain memberikan wahana kepada masyarakat tentang seni rupa, apabila masyarakat ada yang berminat terhadap salah satu lukisan tersebut, mereka dapat membelinya juga.
“Taman Budaya sendiri sangat mendukung dengan gelaran-gelaran seperti ini, kita sifatnya sebagai pemberi fasilitas seni untuk berkaryanya para seniman Lampung dan menunjukan hasilnya tersebut kepada khalayak luas,” kata Yusuf. (*)