Kediri dibentuk dengan ciri khasnya sebagai kota dengan pondok pesantren terbanyak di jawa timur dan bahkan di asia.
Ciri khas salah satu pondok pesantren tradisional di kediri adalah pondok pesantren Lirboyo.
Potret pesantren sebagai pondok atau asrama sederhana dimana para santri tinggal bersama sehari-hari ada di sini.
Lingkungan pondok membentuk sikap egalitarian yang berwujud pada tenggang rasa dan sosial yang tinggi dari para santri.
Begitu banyaknya pondok pesantren di kediri tidak lepas dari sejarah panjang munculnya pondok pesantren di nusantara.
Beberapa pandangan menyebutkan munculnya karya-karya Jawa klasik seperti serat coblek dan serat centini menjadi penanda adanya pesantren di jawa pada abad 16 masehi.
Bahkan ada pandangan menyebut cikal bakal lembaga pendidikan pesantren dalah adopsi dari sistem pendidikan hindu budha yang dimulai pada abad 18 masehi.
Pesantren adalah pranata pendidikan tradisional yang terus bertransformasi. Di pesantren kyai akan menghadapkan para santri dengan berbagai cabang ilmu agama yang bersumber dari
kitab-kitab kuning sehingga pemahaman serta penghafalan terhadap al-qur’an dan hadits menjadi syarat mutlak bagi para santri.
Pesantren dengan cara hidupnya yang kolektif menjadi refleksi semangat dan tradisi dan membentuk model kehidupan masyarakat santri menjadi sepadan dengan perumpamaan nabi muhammad sallahu allaihi wassalam ketika beliau melukiskan falsafah amr ma ruf nahi munkar.
>