News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Christian, Koleksi Puluhan Kain Kuno Berusia Ratusan Tahun

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ia mengatakan, bahwa semua kain yang ia miliki hasil berburu di pelosok-pelosok desa, serta ada sebagian masyarakat yang langsung mengantarkan ke rumahnya.

“Di antara semua koleksi kain saya ini, ada satu yang spesial dari yang spesial, karena semuanya saya anggap memiliki keistimewaan masing-masing. Kain Tapis Lampung Cucuk Andak asal Kotabumi, Lampung Utara, merupakan salah satunya yang paling kuno, itu umurnya sudah 200 tahunan lebih perkiraan saya,” ujarnya sambil mengangkat kain itu untuk diperlihatkan kepada Tribun.

Dilihat dari motifnya, kain tersebut terlihat sangat menawan, tampak motif seperti berbentuk bunga yang terbuat dari benang emas, tampak memenuhi kain dasar Tapis tersebut.

Ia mengatakan, kain Tapis Lampung Cucuk Andak tersebut, bisa dibilang memiliki nilai seni yang paling tinggi dibandingkan kain koleksi lainnya.

“Semua kain ini memang koleksi pribadi saya, namun tidak menutup kemungkinan, kalau ada yang berminat dan cocok dengan harganya, akan saya lepas juga," katanya. 

"Dari segi harga, mungkin ada yang akan saya lepas mulai harga jutaan sampai puluhan juta, tergantung keistimewaan dari kain tersebut. Wah dari dulu sampai sekarang banyak kain-kain tua yang sudah saya lepas, ini karena kebutuhan ekonomi juga sebenarnya, mungkin kalau tidak saya jual, koleksi kain saya sekarang sudah mencapai ribuan,” tuturnya sambil tertawa.

Ia mengatakan juga, menyukai kain tradisional karena kain-kain zaman dahulu proses pembuatannya masih menggunakan cara-cara tradisional, serta rajutannya sangat rapi dibandingkan kain-kain zaman sekarang.

“Ini bisa mas lihat sendiri, dan bandingkan kain kuno ini dengan kain tradisional yang buatan baru. Contohnya seperti kain Pelangi asal India ini, bahan dasarnya murni dari sutera, proses pewarnaannya memakai zat-zat alami dari tumbuhan," ujarnya.

"Dan sampai sekarang terbukti masih awet, yang jelas unsure seni yang terdapat pada kain tradisional tua sebenarnya tidak akan bisa dinilai dari segi harga,” katanya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini