Dalam dul muluk terdapat lakon, syair, lagu-lagu Melayu dan lawakan berbahasa Palembang.
Akting pemain di panggung dibawakan secara spontan dan menghibur.
Penonton pun bisa membalas percakapan di atas panggung.
Kesenian ini biasanya dipentaskan setiap ada pesta pernikahan.
Kadang juga digelar semalam suntuk. Pamor kesenian daerah ini lah yang ingin diangkat lagi oleh pihak Unsri.
“Saya dulu sering melihat Dul Muluk, namun sekarang sudah jarang. Jadi, sudah selayaknya remaja kembali menggiatkan kesenian ini. Kalau tidak, tentu akan punah,” kata Badia. (*)
BERITA REKOMENDASI