Tepat pukul 23.00 WIB, usai menyanyikan tembang pamungkasnya itu, Citra berpamitan kepada seluruh penonton yang ada.
Tidak terasa selama kurang lebih 2 jam Citra menghibur, di ketiadaan dirinya setelah keluar panggung, masih nampak beberapa penonton yang menyanyikan tembang-tembang yang tadi dilantunkan oleh Citra, seolah wanita si pemilik suara jazzy tersebut masih ada di atas panggung untuk menghibur penggemarnya.
Sementara itu, Citra Scholastika yang ditemui usai konferensi pers mengungkapkan, awal mula dirinya mencintai musik jazz adalah di saat dirinya mengikuti ajang pencarian bakat Indonesian Idol.
Citra menuturkan, saat ia mengikuti ajang tersebut, banyak yang merasa bahwa karakter suaranya cocok untuk membawakan lagu-lagu bergenre jazz.
“Pada awalnya saya memang tidak pernah belajar musik jazz, membawakan lagu jazz, atau apapun yang berkaitan dengan jazz. Waktu ajang Indonesian Idol, saya membawakan sebuah lagu yang berjudul “Mau Dibawa Kemana” yang dikemas dengan genre jazz, dan ternyata mendapat banyak tanggapan yang positif sekali, dan akhirnya pada babak-babak selanjutnya, lagu-lagu yang aku bawakan pada ajang tersebut selalu dikemas dengan unsur jazz,” ungkap gadis kelahiran Yogyakarta, 5 Juni 1993 tersebut.
Sampai pada akhirnya setelah selesai dari ajang Indonesian Idol, lanjut Citra, dirinya selalu mencoba membawakan lagu-lagu yang memiliki mood jazz.
“Pada dasarnya lagu-lagu aku seperti “Everybody Knew” ataupun “Pasti Bisa”, sebenarnya bukan lagu bergenre jazz. Tapi mungkin dari suaraku yang memang berkarakter jazz, semua orang yang mendengarnya pasti menganggap lagu-laguku beraliran jazz. Namun bagi aku pribadi, tidak masalah lagu apapun yang dibawakan, yang aku mau pendengar tahu bahwa yang menyanyikan lagu tersebut adalah Citra Scholastika,” terangnya.
Kebanyakan lagu-lagu yang diciptakan oleh Citra, inspirasinya banyak berasal dari orang-orang terdekatnya, seperti keluarga, pengalaman pribadi, ataupun teman-temannya.
“Salah satu lagu yang aku ciptakan, contohnya yang berjudul “Mama Papa”, itu menceritakan tentang banyaknya karakter remaja yang ingin memperkenalkan kekasihnya kepada kedua orang tuanya, tetapi tetap ingin menjaga kepercayaan orang tuanya dengan menjalani hubungan yang baik. Lagu ini dialami oleh pengalaman pribadiku dan pastinya banyak remaja-remaja juga yang mengalami hal tersebut,” tuturnya.
Gadis bernama lengkap Skolastika Citra Kirana Wulan ini mengatakan, saat ini perkembangan genre jazz khususnya di Indonesia sudah semakin meningkat.
Dengan begitu banyaknya pemusik pendatang baru yang membawakan musik-musik beraliran jazz, ini merupakan sebuah kebangkitan baru, bahwa jazz bisa dinikmati semua kalangan.
“Sebenarnya yang terpenting bagi aku adalah, bukan genre apanya yang kita bawakan, tapi lebih dipentingkan kepada peningkatan karya dalam bermusik tersebut, dari situ, bukan tidak mungkin, perkembangan musik di Indonesia akan berkembang pesat menyaingi industri musik yang ada di luar sana,” ujar Citra.(*)