Laporan Wartawan Bangka Pos, Agus Nuryadhyn
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG -- Era digital dilakukan Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang, untuk meningkatkan mutu
dan kualitas pendidikan di Kota Pangkalpinang. Sehingga sejak dini, Pemkot Pangkalpinang menyiapkan sumberdaya manusia (SDM)
di bidang pendidikan dalam menghadapi MEA, pada Desember 2015.
Untuk menyiapkan SDM,di bidang pendidikan, Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang melaunching program Digital Class.
alam pelaksanaannya, Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang bersama LPMP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjalin
kerjasama penandatanganan memorandum of Understanding (Mou), dengan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional
Open Learning Center (SEAMOLEC) dan Southeast Asian Ministers of Education Organization Secretariat (SEAMES).
Dengan kerjasama ini, maka siswa tingkat sekolah dasar (SD, Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Sekolah Menangah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Pangkalpinang, akan dapat melakukan pembahasan
soal-soal dari negera Asean kecuali Singapura. Sehingga siswa dikenalkan pembelajaran melalui dunia maya (digital),
dan siswa di Pangkalpinang dapat membahas soal-soal yang dibuat guru di negara asean tersebut,
Begitu sebaliknya siswa dai negara Asean dapat membahas soal dari guru-guru di Kota Pangkalpinang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang Edison Taher menjelaskan program Digital Class
yang dilakukan penandatanganan MoU merupakan kado bagi Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 70.
Bahkan kata Edison, diluncurkan program digital class membuat siswa di Kota Pangkalpinang terpacu daya saing dan kompetensinya
sampai kawasan Asean. "Siswa di Pangkalpinang akan dapat mengerjakan soal-soal yang ada di negara Thailand,
soal yang dibuat oleh guru di Vietnam dan lainnya. Begitupula guru-guru kita dituntut untuk membuat soal-soal yang lebih baik lagi
dengan kompetensi yang lebih baik. Karena akan dijawab oleh siswa-sisa di negara-negara Asean," kata Edison.