Laporan reporter Tribunpekanbaru.com, David Tobing
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Puluhan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal Sulselbar menolak dipulangkan dengan alasan ada delapan rekan mereka yang ditahan polisi terkait kepemilikan senjata tajam dan senjata api rakitan.
Mereka mengaku akan bersedia kembali, bila delapan rekan mereka segera dibebaskan oleh polisi.
Namun, tuntutan itu tak digubris petugas, karena delapan orang itu akan tetap diproses sesuai dengan aturan.
Semula, proses pemulangan akan dilakukan pada Senin (30/11/2015) pagi.
Panitia bersama aparat kepolisian telah menyiapkan 12 armada bus angkutan umum di lokasi Purna MTQ Pekanbaru, Riau, yang digunakan untuk mengakut kepulangan rombongan HMI itu.
Pemulangan yang sedia akan dilakukan pada Senin pagi itu terpaksa molor lantaran sikap dari sejumlah oknum kader yang menolak dipulangkan.
Polisi yang tampak jengah dengan ulah sejumlah merek itu pun, bertindak tegas, dan meminta kepada para kader yang tidak bersedia pulang untuk memisahkan diri, dan menurunkan barang mereka dari dalam bus.
Ratusan kader HMI ketika itu memilih untuk menaiki bus, dan memilih untuk kembali.
Sementara ada puluhan kader lainnya bertahan, dan memilih barang bawaan mereka.
Mereka tampak kesal, mencoba mempengaruhi anggota HMI lainnya untuk bertahan tidak tidak menaiki bus itu.
Polisi saat itu langsung mengambil sikap dan melarang mereka untuk tidak mempengaruhi rakan lainnya.
Betrokan pun nyaris terjadi antara Polisi dan puluhan kader HMI itu, saat petugas melarang mereka untuk memprovokasi kader lainnya.
Kericuhan terjadi lantaran petugas mencoba untuk menghalau kader lainnya untuk tidak mempengaruhi kader lainnya yang akan dipulangkan mengunakan bus angkutan umum.
Awalnya, petugasratusan kader HMI itu untuk tetap bertahan dilokasi semula, panitia dan petugas akan memulankan ratusan kader HMI dengan menggunakan yang dilakukan dihalaman Purna MTQ, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau
Mereka menolak dipulangkan, dengan alasan masih ada delapan rekan mereka yang ditahan Polisi terkait kepemilikan benda tajam dan senjata api rakitan.
Namun, kericuhan tak berlangsung lama, dan puluhan kader itu pun langsung memisahkan diri dari rombongan lainnya.
Saat ini, puluhan kader HMI itu masih tetap bertahan di lokasi penampungan sementara di Purna MTQ Pekanbaru.
Selain mereka, masih ada puluhan kader lainnya yang akan dipulangkan besok, karena adanya keterbatasan armada untuk mengakut rombongan peserta kongres itu.