Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Satu wisata yang patut dicoba ketika berkunjung ke Bali adalah wisata rafting.
Rafting menjadi wisata yang kian dimintai wisatawan ketika belibur di Bali.
Ada banyak pilihan lokasi rafting di Bali, satu diantaranya adalah Telaga Waja Rafting, yang lokasinya di Desa Muncan, Karangasem, Bali.
Perjalanan yang ditempuh dari Denpasar ke lokasi ini sekitar 1,5 sampai 2 jam.
Berangkat dari jalur Bay Pass Ida Bagus Mantra melewati Rendang, Karangasem.
Tiba di lokasi rafting, dari atas jalan raya yang merupakan lokasi start rafting, bisa melihat sebuah dam yang cukup besar.
Sebelum rafting di mulai, wisatawan terlebih dahulu melakukan registrasi.
Semua perlengkapan yang dibawa dapat dititipkan pada pemandu dan diambil kembali di finish point.
Sedangkan barang-barang berharga seperti handphone, atau kamera bisa dibawa dan disimpan dalam waterproof bag yang disediakan oleh perusahaan rafting tersebut.
Selanjutnya, instruktur memberikan penjelasan tentang pemakaian life jacket, dan helm.
Sebaiknya pilih ukuran yang sesuai sehingga nyaman digunakan.
Satu boat digunakan oleh maksimal 4 orang dan seorang tour guide.
Setelah semua persiapan lengkap, pertualangan dimulai dengan menuruni anak tangga.
Selanjutnya menaiki boat dan siap melaju menyusuri Sungai Telaga Waja.
Tak jarang teriakan menggema dari hulu dan hilir Sungai Telaga Waja yang berarus deras.
"Aaaaaaaaaaa," teriak seorang wisatawan bernama Natalia Indah saat melewati beberapa jeram berarus deras penuh bebatuan.
Dinginnya air tak menyurutkan semangat para wisatawan yang sedang berarung jeram.
Selama dalam perjalanan rafting, mata akan disejukkan dengan pemandangan hutan nan indah dan jernihnya air.
Terlihat juga pemandangan persawahan dengan warga sekitar yang sedang meladang dan berjualan air kelapa di pinggir sungai.
Suara burung, jangkrik dan gemerincik air sungai tidak lepas menemani perjalanan menyusuri rute rafting sepanjang 16 km.
Wisata rafting ini sangat memacu adrenalin. Rafting bisa menjadi pelepas penat dari rutinitas harian.
Yang paling ditunggu-tunggu ketika rafting di Telaga Waja adalah melewati jump point rafting setinggi 4 meter.
Ini merupakan Dam Bajing yang dilewati ketika mencapai finish dengan kemiringan 45 derajat.
Hampir semuanya berteriak da nada yang tidak berani membuka mata ketika melewatinya.
Perasaan bercampur aduk, sudah pasti merasa senang dan lebih bersemangat.
Nikmati Kelapa Muda di Pinggir Sungai
Jangan khawatir jika merasa haus dalam perjalanan, karena ada pedagang cold drink di titik-titik pemberhentian.
Namun harganya lebih mahal dari harga normal, kisarannya untuk cold drink Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu dalam pemberhentian pertama.
Selanjutnya, ada juga pedagang kelapa muda yang Rp 30 ribu.
Menurut seorang pemandu rafting, Made Lega, rafting lebih bagus dan aman ketika dilakukan saat musim kemarau.
Sementara itu, rekannya sesama guide rafting, Nyoman Saung, mengatakan bahwa dalam rute rafting sejauh 16 km itu, peserta melewati beberapa desa dan kecamatan.
"Startnya di daerah Rendang, lalu melewati Muncan, Ipah, Mijil, Sanggem, Sangkan Gunung, Semseman, Sangkungan dan finish di Tabu. Kita start mulai pukul 09.00-12.00 Wita," ujar pria yang sudah menjadi guide rafting selama 15 tahun ini.
Perhatikan Musim Jika Ingin Rafting
Sementara itu, Manager Operasional Sobek Telaga Waja Rafting, Wayan Kales, mengatakan bahwa ada standar khusus untuk rafting di Telaga Waja ini.
Lanjutnya, standar ketinggian air yang layak untuk rafting adalah 30 hingga 40 cm di atas permukaan air mulai dari nol.
"Kalau di atas itu kita cancel," tegasnya.
Sebab ada periode banjir bandang saat musim penghujan di sungai ini, yang tidak memungkinkan dilakukannya rafting.
Apalagi saat hujan dan banjir membuat keadaan sungai labil dan menyebabkan perubahan jalur rafting setiap saatnya.
Untuk itulah, sebelum rafting, pihaknya akan menugaskan anggota untuk turun ke sungai melihat situasi air.
"Karena kalau banjir, terkadang sawah di sekitarnya bisa jadi sungai. Sebab sungai Telaga Waja ini sifatnya labil," ujarnya.
Biasanya pada bulan Desember sampai Januari, air semakin meninggi.
Namun ketinggian itu kembali tergantung cuaca.
Jalur berubah-ubah ini juga menyebabkan perubahan jeram setiap saatnya sehingga tidak permanen.
Lokasi jeram tersulit yang harus dilewati adalah di wilayah dekat dengan kuburan di Muncan, Karangasem.
Lebih Menantang dari Sungai Ayung
Wayan Kales mengatakan, rute rafting di Telaga Waja sepanjang 14-16 km dengan tingkat kemiringan sungai 240 meter dari start hingga finish.
"Sobek Telaga Waja mempunyai dua lokasi rafting di Sungai Ayung dan Sungai Telaga Waja. Jika di Ayung alurnya agak flat, maka di Telaga Waja alurnya cukup menantang dan memicu adrenalin," katanya.
Namun kedua lokasi ini memiliki segmennya masing-masing.
Jika di Ayung penikmatnya lebih banyak domestik dan Asia, maka di Telaga Waja lebih diminati turis Australia, China, Korea dan Jepang.
"Ayung kan dekat dengan kota, otomatis pengunjungnya cukup tinggi, kalau di Telaga Waja turis asing senang melihat budaya, landscape dan kejernihan air," katanya.
Bahkan saking jernihnya, bebatuan di dasar sungai terlihat jelas dengan kontur yang agak dangkal.
Lanjut Kales, Sobek Telaga Waja Rafting yang telah ada sejakn tahun 1995 ini, dibuka sejak pukul 08.00 Wita.
Hanya saja, untuk operasional wahana rafting akan dibuka mulai pukul 09.30 hingga 12.00 Wita.
Ada sekitar 21 guide rafting, 11 asisten guide dan 3 supervisor serta asisten manager.
Ada 28 boat yang disediakan.
Harganya pun terbilang murah, untuk dewasa dihargai 79 USD per orang dan anak-anak usia 7-15 tahun dihargai Rp 52 USD per orang harga publish.
Harga ini sudah termasuk beberapa benefit, seperti alat keselamatan helm dan pelampung.
Makan siang, coffe/tea break, transportasi dari hotel dan kembali ke hotel.
Serta fasilitas kamar mandi usai rafting.
Pick up morning times yang disarankan menuju ke Telaga Waja Rafting, dari Nusa Dua/Jimbaran adalah 07.45-08.15 Wita.
Dari Kuta pukul 07.45 - 08.15 Wita, Sanur pukul 08.15-08.45 Wita, Ubud pukul 08.15-08.45 Wita.
Pria yang sudah menjadi guide sejak tahun 1999 ini mengatakan, beberapa tahun belakangan ini tamu China mendominasi kedatangan di Telaga Waja.
Hampir 400 orang per bulan turis China datang ke Telaga Waja Rafting.
Lanjutnya, per hari Sobek maksimal mengakomodasi 110 pack per orang.
Namun rata-rata kedatangan tergantung kondisi low season dan high season.
"Rata-rata sekitar 40 pack sampai 50 pack setiap hari," katanya.
Bulan ini saat liburan biasanya dipadati oleh tamu domestik dan akhir tahun biasanya didatangi oleh tamu asal Australia. (*)