"Itu salah. Berita darimana itu. Saya tidak membawa satu pun barang bukti terlarang. Kalau saya bawa pasti kena pasal narkotika dan itu ada rekaman yang dilakukan polisi," ujarnya.
Ia kemudian mengakui jika kondisinya saat penggerebekan berlangsung kurang sehat karena usai clubing di sebuah klub malam di Surabaya.
Bahkan saat penggerebekan berlangsung, Anggita tidak menjalankan prostitusi.
"Waktu penggerebekan saya tidak melakukan apa-apa," ucapnya.
Sementara itu, saat Anggita datangb ke PN Surabaya nyaris tidak diketahui wartawan yang menunggu di lobi tengah.
Tepat pukul 14.30 WIB, Anggita yang mengenakan baju putih dipadu celana jeans biru melintas sembari menenteng tas.
Begitu fotografer mengambil gambar, pengunjung sidang mulai ikut mengerubuti Anggita.
Untuk berjalan menuju Ruang Garuda yang ada di pojok cukup sulit karena pewarta dan masyarakat rebutan motret.
Apalagi jalannya cukup sempit karena ada pembangunan gedung baru sehingga seng pembatas ditabrak para wartawan.
"Mbak Anggita aku ngefans sama kamu," kata seorang cewek berjilbab sambil memegang tangan kiri Anggita.
Di sebelah perempuan yang mengaku fans menyayangkan jika kecantikannya dijual. Namun orang tersebut justru mengabadikan lewat ponselnya.
"Cantik ya tapi kok sampai dijual," sambung perempuan lainnya.
Sementara itu, saat sidang berlangsung dalam kondisi tertutup, wartawan hanga bisa menyaksikan dari balik kaca.
Dalam sidang kesaksian, Ketua Majelis Hakim Tugiyanto SH terlihat kerap tertawa. Sayangnya, materi apa yang dilontarkan kepada Anggita tak terdengar dari balik kaca. Sidang berakhir sekitar pukul 16.10 WIB.