Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Bala tentara pemberontak memasuki Purwakarta Kota.
Mereka dipimpin Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan pasukan TNI yang dipimpin Komandan Distrik Militer (Dandim) 0619 Purwakarta, Kolonel Infanteri Cahyadi Amperawan, bersiaga menjaga kota, Kamis (31/12/2015).
Pasukan gerilyawan pemberontak datang ke Purwakarta dari Wanayasa hendak menyerang dan merebut Kota Purwakarta.
Kedatangan mereka membawa senapan lodong berbentuk senjata otomatis hingga senapan meriam lodong dalam ukuran besar.
"Serang, kita akan rebut Purwakarta," ujar Dedi dalam pengeras suara.
Dandim pun membalasnya untuk siaga senapan. "Siapkan senapan, isi pelurunya. Di depan kita tiarap," ujar Dandim.
"Bum...bum..bum," suara meriam lodong (meriam bambu) menggema saling bersahutan. Mereka datang berjalan kaki dari arah Situ Buleud, menyusuri Jalan RE Martadinata.
Aksi itu merupakan drama peperangan antara pasukan TNI AD melawan pasukan gerilyawan.
Itu merupakan bagian dari perayaan pergantian malam tahun baru 2016.
Kedatangan para pasukan pemberontak akan menyerang pasukan TNI AD dari Batalyon Artileri Medan Tempur.
Pasukan TNI AD ini menanti kedatangan mereka di Lapangan Sahate.
Saat pasukan pemberontak ini mendekati kawasan Jalan Sudirman, pasukan Armed langsung mengadang mereka dengan menembakkan meriam lodong.
Peperangan sengit disertai lawakan-lawakan dari kedua kubu pun menjadi bahan tertawaan warga yang menyaksikannya.