Laporan Reporter Tribunnews Video, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah Duka Dharmais di Jalan Letjen S Parman, Slipi, Jakarta Barat tempat Wayan Mirna Salihin (27) disemayamkan, mendadak berubah suasananya, Sabtu (9/1/2016) malam.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti mendatangi rumah duka tersebut bersama timnya.
Dia berbicara dengan orang tua maupun suami korban, meminta ijin untuk mengautopsi jenazah Mirna yang sudah rapih di dalam peti mati berwarna putih.
Krishna dan timnya menduga wanita yang tewas usai minum kopi adalah korban pembunuhan.
Makanya perlu autopsi untuk membuktikan dugaan tersebut.
Awalnya keluarga sempat tak setuju. Tapi setelah polisi menjelaskan alasannya, keluarga akhirnya setuju.
Jenazah Mirna kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati pukul 23.30 WIB.
Kemudian pukul 02.15 WIB pada Minggu (10/1/2016), jenazah sudah selesai diautopsi.
Dengan demikian jadwal pemakaman tak perlu diundur.
Rencananya jenazah akan dimakamkan pada Minggu (10/1/2016) pagi.
Usai autopsi, Krishna menyebut pihaknya mendapat hasil yang signifikan.
"Hasil autopsinya signifikan," ujar Krishna kepada awak media.(*)