Dari kesamaan itu, Tatik curiga kepergian anaknya ke Kalimantan. Ia lalu melaporkan ke aparat kepolisian.
Tatik dan anggota keluarganya sebenarnya pernah diajak Yuanita ke Kalimantan. Namun, ia menolak karena saat di Kalimantan kehidupannya lebih enak.
“Anak saya ngajak ke Kalimantan, rumah ini di suruh jual. Dia bilang bekerja di peternakan atau pertanian bersama dengan suami dan cucu saya,” ujarnya.
Selama di Kalimantan, Yuanita masih menghubungi orangtuanya melalui sambungan telepon.
Biasanya, mereka menanyakan kondisi dan kesehatan masing-masing.
Namun, sejak sebulan ini, tidak ada kabar sama sekali. Tatik dan suaminya tidak bisa menghubungi lagi. (*)