Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menilai, para pengusaha yang mengambil keuntungan di Indonesia, dan tidak mau berbagi dengan sesama rakyat Indonesia, khususnya yang tidak mampu, mereka tak layak hidup dan berkembang di Bumi Pertiwi.
Hal tersebut disampaikan dalam Penganugerahan Padma Awards 2015 di Balai Kota DKI Jakarta, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (21/1/2016).
"Kalo seumpama kebetulan mendapatkan amanah dari Allah SWT/Tuhan YME, kita menjadi seorang pengusaha, diberikan kemampuan untuk membuka lapangan kerja dan mendapatkan rejeki dari situ, dari buminya Indonesia," ucap Mantan Bupati Blitar itu di hadapan para hadirin.
"Dan kemudian kita tidak mau berbagi, maka mohon maaf, dia tidak layak untuk bisa hidup dan berkembang di Indonesia." tambahnya.
Sebelumnya kader PDI Perjuangan itu, menjelaskan bahwa, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak bisa sendirian dalam mensejahterakan masyarakatnya.
Oleh sebab itu, sangat diharapkan para pengusaha yang mengambil keuntungan di Indonesia juga turut berpartisipasi, khususya dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR).
Sebagaimana diketahui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganugerahkan Padma Awards 2015, kepada 10 perusahaan yang dianggap telah mengimplementasikan CSR dengan sangat baik.
Dalam acara penganugerahan yang dimulai sekitar pukul 14.00 itu dibuka oleh penampilan Tari Saman.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menggantikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dalam menyerahkan penghargaan tersebut dan memberikan sambutan dalam penganugerahan itu.
Sebagaimana diketahui, Gubernur Ahok sedang berada di kawasan Jawa Barat mendampingi Presiden Jokowidodo dalam meleakan batu pertama (ground breaking) pembangunan jalur kereta cepat.