Laporan wartawan Surya, Ahmad Zaimul Haq
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Usai ditutup tahun 2014, lokalisasi Dolly kini menjelma jadi ruang kreatifitas warga terdampak eks lokalisasi. Wisma yang dulu dikenal dengan nama Wisma Barbara itu, dijadikan sentra kerajinan sepatu di bawah naungan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mampu Jaya.
Di awal pembentukan, sekitar 30 orang menjadi pengrajin yang kemudian menyusut menjadi 7 orang. Dari sinilah semua proses mengerjaan di mulai. Dilengkapi dengan mesin jahit, oven sepatu serta mesin press juga ada untuk memenuhi ruangan produksi.
Setelah mendapat pelatihan tentang bagaimana membuat sepatu dari Disperindag Kota Surabaya, berbagai model sepatu bisa mereka kerjakan dan memproduksi sendiri meskipun belum bisa secara massal.
Dalam Sehari mereka bisa membuat 5 sampai 10 pasang sepatu yang sudah jadi, sepatu jenis fantofel yang jadi primadona disini.Produksi yang di mulai pukul 8 pagi hingga jam 4 sore,ini pun mulai kebanjiran order meskipun masih di dominasi pesanan berskala kecil.
Jelang pelantikan Kepala Daerah serentak di Gedung Grahadi, KUB Mampu Jaya bangga karena sepatu yang dikenakan Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana merupakan karya pengrajin eks lokalisasi Dolly.
Empat pasang sepatu dengan 2 ukuran 38 dan 2 ukuran 39 berwarna putih dibalut dengan Kulit Sapi dan Kambing itu telah rampung proses pengerjannya. Pembuatan sepatu itu menghabiskan 1 1/2 feet bahan kulit ini tampak cantik, menarik untuk dipandang, serta elegant.
Camat Sawahan, M. Yunus, mengaku secara pribadi sangat bahagia dan bangga UKM bimbingannya dipercaya oleh Risma untuk memproduksi sepatu yang akan dipakai pada saat hari bersejarah dalam hidupnya.
"Saya acungkan 20 jempol kepada Atik dan timnya," Kata Camat keren ini, sembari menyemir sepatu Bu Risma. Sementara, sepatu khusus yang juga disiapkan untuk Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana sedang dalam proses finishing.