Laporan wartawan Tribun Lampung, Jelita Dini Kinanti
TRIBUNNEWS.CO. BANDAR LAMPUNG - Kopi robusta turun harga dari 1,8 dolar AS menjadi 1,6 dolar AS per kilogram.
Penurunan itu berdampak diharga tingkat petani menjadi Rp 19.000 hingga Rp 20.000 per kilogram. Perlu diketahui, penurunan ini sudah mulai terjadi sejak akhir tahun 2015.
Wakil Ketua Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Lampung, Muchtar Luthfie mengatakan, hingga saat ini harga kopi robusta ditentukan oleh bursa kopi di London.
"Jika dolar sedang melemah, maka harga kopi robusta bisa mendekati 2 dolar Amerika Serikat. Tetapi jika dolar sedang menguat, maka harga kopi bisa di bawah 2 dolar Amerika Serikat," terangnya.
Jika harga kopi robusta, lanjut dia, terus ditentukan oleh bursa kopi London, maka nilai devisa Indonesia untuk komoditas kopi, tidak akan pernah naik. Oleh karena itu, perlu ada langkah dari pemerintah mengenai harga kopi ini.
"Selain itu, pemerintah perlu melakukan sebuah terobosan, yaitu dengan meningkatkan industri hilir, seperti mengolah kopi yang diekspor menjadi setengah jadi atau jadi, sehingga kopi memiliki nilai tambah," ujar Muchtar.(*)