Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Hartati
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumsel, Nasrun Umar, mengatakan lima stasiun Light Rail Transit (LRT) akan digeser dari rencana semula karena sejumlah pertimbangan.
Antara lain efektivitas keberadaan stasiun, perbedaan kontur tanah, keberadaan utilitas yang menghambat pembangunan, dll.
Lima stasiun yang dipindahkan yakni, stasiun PDK digeser ke depan Asrama haji karena Asrama Haji lebih diperkirakan akan ramai dibandingkan PDK.
Kemudian, Stasiun Dolog akan dipindahkan ke Depan Kantor Dishubkominfo Sumsel karena posisi Stasiun Dolog, terlalu dekat dengan pembangunan flyover Simpang Bandara-TAA, sehingga dipindah ke depan Kantor Dishubkomifo Sumsel yang juga tepat di depan Kantor Gubernur Sumsel yang merupakan kawasan vital dan strategis.
Selain itu, Stasiun Pasar KM 5 akan dipindahkan ke RSUD Provinsi Sumsel, karena kondisi kontur tanah di depan Pasar KM 5 terlalu bergelombang sehingga stasiun harus dibuat lebih tinggi daripada di zona lain.
Lalu, Stasiun Simpang Demang-Angkatan 45 akan dipindah ke depan SMK Negeri 2 Palembang karena diposisi sebelumnya ada saluran gas utillity yang tidak bisa dipindah dan yang terakhir adalah Stasiun Palembang Square dipindah ke Palembang Icon karena, hingga saat ini pihak PS Mall belum menyampaikan kesediaan membangun sky bridge, sementara Palembang Icon menyampaikan sudah siap.
Sementara itu groundbreaking LRT sengaja tidak dilakukan untuk mempercepat pembangunan, namun Presiden RI Joko Widodo akan melakukan tinjauan langsung untuk melihat pembangunan LRT dan lain sebagainya Maret mendatang. (*)