TRIBUNNEWS.COM - Media Australia belum lama ini menyorot kegiatan perekrutan anggota ISIS yang dilakukan di sebuah masjid di daerah sentral Jakarta.
Menurut laporan dari ABC News, timnya mendapat informasi soal adanya pertemuan rahasia pendukung ISIS, yang telah disaksikan.
Pertemuan rahasia tersebut dilakukan di Masjid As-Syuhada, yang berlokasi di sebuah gang kecil, dan direkam oleh seorang kameramen ABC News.
Responden tersebut dikatakan merupakan seorang muslim dan berkewarganegaraan Indonesia.
Hadir berbicara dalam pertemuan tersebut adalah seorang ulama garis keras bernama Syamsudin Uba, yang pidatonya direkam oleh tim media ini.
"(ISIS) mendeklarasikan wilayah mereka dibangun atas hukum Tuhan dan tidak ada intimidasi dari pihak asing," demikian katanya.
Ia juga menegaskan seorang muslim hanya hidup dari berkat Tuhan dan berdasarkan hukum Tuhan, bukan berdasarkan pengakuan kaum kafir atau bahkan PBB.
Dalam pertemuan tersebut, diperlihatkan pula beberapa slide presentasi yang menjabarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan ISIS.
Selain itu, jemaah yang hadir didesak agar segera melakukan perjalanan ke Suriah untuk mengubah nasib hidup menjadi lebih baik.
"Insya Allah, Anda tak usah pusing lagi bayar kontrakan, tagihan listrik, dan tagihan air," ucap Uba lagi.
"Anda akan dapat uang bulanan untuk makan, gaji bulanan, serta jaminan kesehatan dan obat-obatan gratis."
Ketika ditanya soal pertemuan rahasia untuk rekrut anggota ISIS itu, pengurus masjid tersebut mengaku tak tahu.
"Mendadak diberi tahu. Kami pengurus masjid pun tak tahu itu diskusi soal apa," kata si pengurus masjid, Tahmid.
Kantor berita itu menambahkan setidaknya ada lima masjid di Jakarta yang menjadi markas pertemuan pendukung kelompok ISIS.
Disebutkan masjid-masjid tersebut termasuk Masjid Al Fataa dan sebuah masjid yang ada di daerah Menteng. (ABC News/Daily Mail)